SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Piyungan akan dijadikan sebagai kawasan industri yang akan mengundang banyak Investor.

Harianjogja.com, BANTUL—Pemda Bantul terus mempersiapkan kawasan peruntukan industri yang berada di Kecamatan Sedayu dan Kecamatan Piyungan. 110 hektare lahan sudah disiapkan dan segala infrastruktur penunjang sedang dalam tahap pengerjaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wakil Bupati, Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Piyungan akan dijadikan sebagai kawasan industri yang akan mengundang banyak Investor. “Kami sudah memperiapkan kawasan industri, untuk sementara waktu yang sudah kami siapkan lahan seluas 110 hektare dan itu oleh Pemda DIY sudah ditunjuk badan pengelolanya. Namanya PT Yogyakarta Isti Parama yang akan mengelola kawasan industri tersebut,” ujarnya, Jumat (9/9/2016).

Menurut dia sampai saat ini Pemda Bantul masih mengejar untuk membangun infrastruktur pendukung keberadaan kawasan industri tersebut. Termasuk yang sedang dikerjakan adalah jalan bagi keluar-masuknya kendaraan dan truk-truk besar, yang digunkan untuk mengangkut material dalam pembangunan pabrik atau mengangkut bahan baku industri nantinya.

Kata Halim kawasan tersebut untuk sekarang ini posisinya belum siap digunakan sepenuhnya. Nantinya setelah siap, para investor akan dapat memilih side plainnya pada titik mana investor tersebut membangun pabrik. Sementara itu, Halim mengatakan Pemda Bantul terus melakukan percepatan untuk membangun sarana dan prasarana jalanya tersebut. “Kami membebasakan beberapa lahan miliki warga yang akan dijadikan jalan akses,” jelasnya.

Adanya kawasan Industri Piyungan, Halim memperkirakan akan lebih dari 70.000 tenaga kerja yang akan terserap jika kapasitas optimal kawasan industri tersebut terpenuhi. Dia menilai sejauh ini masyarakat Bantul masih mendominasi tenaga kerja di sebagian pabrik yang telah beroprasi. Menurutnya Kedepan investasi yang ada di Bantul akan mensyaratkan untuk memenuhi kuota 70% tenaga kerja yang berasal dari Bantul. Halim menyebut kuota 70% sudah ideal karena menurutnya industri itu memiliki sumber daya bawaan, yang memiliki skill tinggi dan belum bisa terpenuhi oleh masyarakat sekitar.

Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Disperindakop) Kabupaten Bantul, Sulistyanta menyebut keharusan kuota tenaga kerja lokal sebesar 70% perlu diawasi. Hal itu menurutnya berkaitan dengan komitmen perusahaan sehingga membutuhkan pengawasan.

Sementara itu mengenai proses persiapan kawasan Industri Piyungan, Sulistyanta mengatakan sudah mulai pembersihan lahan di sekitar kawasan yang sudah ditentukan. “Tinggal nanti proses selanjutnya adalah proses perijinan kontruksi untuk mendirikan pabrik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya