SOLOPOS.COM - ilustrasi (nlyhdwallpapers.com)

ilustrasi (nlyhdwallpapers.com)

BANTUL–Tidak terkontrolnya eksploitasi air tanah di pesisir pantai Selatan Jogja diduga menjadi salah satu penyebab intrusi air laut semakin jauh ke daratan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibatnya, sejak dua pekan lalu, sumur warga di Dusun Samas, Srigading, Sanden, Bantul terasa asin. Belasan ribu bibit ikan lele mati karena tingginya kadar salinitas (garam) air kolam.

“Rongga tanah di Bantul wilayah selatan serupa mangkuk. Bila terus disedot (air tanahnya), air laut bisa masuk. Kalau sudah tercemar, bisa bahaya,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, Edy Mahmud, Jumat (15/6).

Bahaya yang dimaksud Edy adalah meluasnya pencemaran air tanah hingga merusak area pertanian di wilayah pesisir Bantul.

Belum lama ini, DKP dan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul telah mengundang pakar dari UGM guna meneliti penyebab intrusi air laut itu.

Selain bertambah tingginya air laut karena mencairnya es di kutub akibat pemanasan global, Edy menjelaskan, intrusi juga disebabkan oleh banyaknya sumur pantek di lahan pesisir yang tidak terkontrol.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya