SOLOPOS.COM - Pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni, mengaku puas dengan hasil seri 1-1 dalam Derby della Madonnina konta AC Milan di Giuseppe Meazza, Senin (25/2/2013) dini hari WIB. JIBI/SOLOPOS/Reuters

Pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni, mengaku puas dengan hasil seri 1-1 dalam Derby della Madonnina konta AC Milan di Giuseppe Meazza, Senin (25/2/2013) dini hari WIB. JIBI/SOLOPOS/Reuters

MILAN – Pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni, mengaku cukup puas dengan hasil yang diraih timnya dalam Derby della Madonnina di Giuseppe Meazza, Senin (25/2/2013) dini hari WIB. Bagi Strama, sapaan Stramaccioni, hasil seri 1-1 kontra rival sekota, AC Milan, merupakan hasil yang tepat.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

La Benemata, julukan Inter, tampil dengan tekanan penuh Milan sepanjang babak pertama. Alhasil Inter pun kebobolan lebih dulu pada menit ke-21 melalui Stephan El Shaaraway.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, pada babak kedua, Inter mampu membalas ketertinggalan. Pemain pengganti, Ezequiel Schelotto, menyelamatkan muka Inter dengan golnya di menit ke-71.

Meski berulang kali Milan mampu menciptakan peluang, namun penampilan apik kiper Samir Handanovic memaksa pertandingan berakhir dengan 1-1.

“Secara keseluruhan itu merupakan hasil yang tepat. Milan memiliki penampilan yang hebat di babak pertama dan membuat kami di bawah tekanan, namun Inter mampu keluar dengan sikap yang berbeda dan lebih bersemangat. Saya rasa kami mengakhiri pertandingan lebih tinggi dibanding Milan, karena mereka cukup menderita di akhir laga,” tutur Strama di Football Italia.

“Terima kasih juga buat penyelamatan yang dilakukan Samir Handanovic. Hasil seri merupakan hasil yang tepat,” imbuhnya.

Strama sebelumnya mendapat kritik tajam dari media-media Italia lantaran hasil buruk yang diterima Inter pekan lalu. La Benemata kalah telak dari Fiorentina dengan skor 4-1.

Terkait hal ini, Strama mengaku tak masalah mendapat hujatan. Asalkan, kritikan itu tak menyerang para pemainnya.

“Benar apabila saya mendapat kritikan, saya adalah pelatih muda tanpa silsilah di Seri A, namun saya rasa tidak adil jika pemain juga ikut terkoyak di media. Seperti contoh, Lazio mengalami kekalahan lebih buruk dari Siena, namun tim kami yang diperlakukan lebih buruk. Ada banyak penilaian terlalu eksterm dalam lini kami.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya