SOLOPOS.COM - Instalasi Erection Girder (balok jembatan) perdana Jalan Tol Solo-Jogja di Jembatan Ngasem (STA 0+500) Minggu (31/10/2021) berlangsung sukses. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Instalasi Erection Girder (balok jembatan) perdana Jalan Tol Solo-Jogja di Jembatan Ngasem (STA 0+500) yang dilaksanakan Minggu (31/10/2021) berlangsung sukses.

Direktur Utama PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) Adrian Priohutomo, Direktur Teknik JMM Pristi Wahyono, Pemimpin Proyek beserta Tim yang didampingi oleh Penyedia Jasa Konstruksi Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulon Progo untuk Seksi 1 Paket 1.1 (Kartasura – Klaten) PT Adhi Karya (Persero), Tbk menyaksikan langsung pelaksanaan instalasi Erection Girder perdana itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jembatan Ngasem adalah titik awal dari ruas Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo sekaligus merupakan penghubung jalur Tol Joglo menuju Jalan Tol Trans-Jawa.

Jembatan dengan panjang + 200 meter ini memiliki 6 bentang terdiri atas 2 Abutment (struktur bangunan yang berada pada ujung jembatan) dan 5 Pier (struktur pilar jembatan).

Baca Juga: Jadi Jutawan karena Tol, Puluhan Penerima PKH Klaten Bakal Dicoret

Proses instalasi Erection Girder yang memiliki berat 80 ton dengan panjang 30 meter ini dilaksanakan pada bentang antara 2 (dua) pilar jembatan (Pier), setelah sebelumnya dilakukan pekerjaan stressing girder (balok jembatan) selama sepekan terakhir.

Proses instalasi Erection Girder memiliki banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan berdasarkan kriteria kualitas, waktu, biaya, metode dan risiko.

Penerapan teknik dan pemenuhan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat mutlak diperhatikan. Kondisi tanah dasar yang menjadi pijakan/ tumpuan Crane harus dipastikan kuat untuk menahan beban yang ada, terutama di tengah kondisi cuaca, angin dan curah hujan yang menantang di penghujung tahun 2021.

Demikian pula kondisi alat dan sarana penunjang lainnya serta petugas dan operator alat berat juga harus dipastikan berada dalam kondisi baik. Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas Tenaga Kerja) juga dilakukan secara intensif dalam rangka pemenuhan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Baca Juga: Hanya di Klaten, Rest Area Tol Solo-Jogja bakal Terbelah Jalan Kabupaten

“Metode pelaksanaan instalasi Erection Girder yang tepat sangat diperlukan karena berpengaruh terhadap jadwal pengerjaan proyek yang harus diselesaikan tepat waktu. Proses pemasangan harus sesuai dengan syarat dan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), baik bagi pengguna jalan tol nantinya maupun para pekerja proyek. Sehingga tidak terjadi kesalahan pada salah satu tahap penting dalam pembangunan jalan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – Kulon Progo ini,” ujar
Pristi Wahyono dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Berkat kerja sama yang baik di antara semua pihak terkait serta dengan perencanaan yang matang, pelaksaanaan instalasi Erection Girder perdana pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo Seksi 1 Paket 1.1 (Kartasura – Klaten) ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

Pristi menambahkan kesuksesan pelaksanaan instalasi Erection Girder perdana ini merupakan salah satu sinyal positif terhadap penyelesaian konstruksi di Seksi 1 yang direncanakan selama 24 bulan. Bila kelak Jalan Tol Solo – Yogyakarta – YIA Kulon Progo Seksi 1 Ruas Kartasura – Purwomartani (42,37 KM) ini terwujud, waktu perjalanan Solo menuju Yogyakarta dapat di tempuh hanya dalam 30 menit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya