Harianjogja.com, SEMIN—Instalasi pengelolaan air Prima Pakel di Dusun Ngajir, Desa Karangsari, Kecamatan Semin masih menghadapi kendala daya listrik yang belum maksimal.
Ketua Prima Pekel Sukiyo menuturkan daya listrik yang baru digunakan sebesar satu phase padahal mesin memiliki kekuatan daya tiga phase.
Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat
“Kami sudah mengajukan ke Gubernur DIY agar ada peningkatan daya menjadi tiga phase sehingga bisa menghemat biaya operasional. Sampai sekarang belum ada jawaban,” tuturnya, Senin (20/1/2014).
Untuk mendukung daya yang ada selama ini, mesin disel pun dikerahkan. Namun penggunaan mesin disel membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Rata-rata setiap hari mesin beroperasi empat sampai enam jam. Bahan bakar solar yang dibutuhkan antara 30 liter dan 40 liter.
Prima Pakel sejauh ini baru bisa mencukupi sekitar 500 rumah sasaran selama beroperasi delapan bulan ini. Sukiyo menuturkan Prima Pakel sebetulnya memiliki kapasitas untuk mencukupi 800 rumah sasaran namun peminat Prima Pakel baru sekitar 500 kepala keluarga (KK).
Dari 13 dusun yang ada di Desa Karangsari baru 10 dusun yang tersasar, yakni Dusun Jetak, Karang, Kweni, Badongan, Payaman, Putuk, Pugeran, Kerdon dan Ngasem sedangkan tiga dusun yang masih belum teraliri yakni Nganjir, Purwo dan Duren.
Sumber air yang digunakan untuk Prima Pakel yakni Gua Gadung di Dusun Nganjir. Prima Pakel sendiri merupakan program dari Kementerian Pekerjaan Umum. Pembangunan dimulai 2012 lalu dan baru mulai beroperasi pada Maret 2013.
Warga Dusun Jetak, Suwati mengaku tertolong dengan adanya Prima Pakel. Sebelum langganan prima pakel ia harus memakai sumur untuk mendapatkan air.
“Sekarang saya tetap pakai sumur dan juga Prima Pakel. Tiap bulan rata-rata habis Rp25.000 sampai Rp28.000,” tuturnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
