SOLOPOS.COM - Klarifikasi Inul tentang komentar yang dianggap menghina ulama. (Istimewa/Instagram/@inul.d)

Inul mengklarifikasi berbagai hujatan akibat dituding menghina ulama.

Solopos.com, SOLO – Beberapa hari lalu, pendangdut Inul Daratista sempat menghebohkan jagat maya alibat komentarnya yang dinilai menghina ulama.  Kejadian itu bermula seusai dirinya mengunggah foto bersama calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di akun Instagram miliknya, @inul.d.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Sayang, setelah diunggah, foto itu justru menuai berbagai cibiran dari pengakses Internet (netizen). Seolah merasa geram, Inul pun membalas komentar itu dengan ketus. Ia bahkan menulis kalimat yang dianggap menghina ulama. Komentar itu membuat netizen beramai-ramai memboikot dirinya dengan mencuitkan tagar #BoikotInulDaratista.

Kejadian itu membuat Inul mengunci akun Instagram miliknya. Namun, selang beberapa hari, ia pun memberikan penjelasan terkait komentar yang dianggap menghina ulama itu. Ia mengatakan dengan tegas tidak bermaksud menghina ulama manapun.

“Bismillah, yuk baca sama2 sdh cukup marahnya ya. Sorban dan jubah (gamis) bukanlah pakaian islam, tapi pakaian tradisi Arab. Di Arab Saudi, bukan hanya ulama atau tokoh agama yang memakai sorban, tapi mulai presiden, menteri, sopir taksi, resepsion hotel, penjaga toko, bnyk yg memakai sorban,” terang Inul mengawali penjelasan yang ditulis pada caption foto yang diunggah, Rabu (29/3/2017).

“Hal ini ternyata jg disepakati oleh dua tokoh ulama kita, Imam Besar masjid Istiqlal, KH Mustafa Ya’qub, dan KH Mustafa Bisri atau Gus Mus. Bahwa sorban dan jubah bukanlah baju muslim. Bahkan dengan nada kelakar, kedua kiai ini menyebutkan bahwa Abu Jahal dan Abu Lahab juga memakai sorban dan jubah, tapi keduanya itu merupakan tokoh yg memusuhi islam,” imbuh Inul.

Berdasarkan hal tersebut, Inul tidak sepakat jika sorban dan jubah dianggap sebagai simbol para ulama. Ia bahkan menduga beberapa orang yang mengenakan pakaian itu justru ingin menjelek-jelekkan citra ulama.

“Tanpa mengurangi rasa hormat sy pd ulama yg memakai sorban, bahwa sorban mmg skdr pakaian tradisi Arab. Bukan identik dg ulama. Kalo ada yg berpendapat bahwa sorban itu identik dg ulama, itu sgt berlebebihan. Justru saya menduga mereka punya niat tdk baik. Bahkan bisa dikategorikan merendahkan ulama. Sebab, yg disebut ulama itu krn ilmu agamanya, ibadahnya, fatwanya, kharismatiknya, krn ilmu agama ayg di atas rata2, bukan skdr sorbannya,” sambung Inul.

Lebih lanjut, Inul menggambarkan beberapa artis yang kerap memakai sorban sebagai kostum panggung, seperti grup band Ungu, ST12, dan Gigi. Selain itu, sorban biasanya digunakan oleh sejumlah penyanyi sebagai kostum saat menghibur masyarakat di bulan Ramadan.

Kalo skdr pake sorban disebut ulama, bgmn dg bnykny artis yg sering pake sorban saat nyanyi. Ada juga film gadis berkalung sorban. Apakah ini juga ulama? Apakah film ini juga dianggap menista ulama? Tentu tida. Karena sorban adalah pakaian tradisi Arab,” tegas Inul.

Sebagai penutup, Inul mengajak masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa dengan berpikir lebih cerdas. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah menghujatnya. Bmenurutnya, berbagai hujatan itu justru membuatnya semakin pintar.

“Terima kasih sdh menghujat saya. Ini adalah ilmu buat saya agar lebih pintar lagi dlm belajar bagaimana mencintai Indonesia dgn segenap jiwa raga saya dr org yg tdk mengerti akan arti berdemokrasi yg baik. Apapun itu saya sayang kalian semua. Jadi, sorban itu tdk identik dgn ulama ya teman2. Tdk ada kaitannya dgn status keulamaan semoga tdk salah menerima ya. Sdh cukup ya, maturnuwun,” tutup Inul.

Sayangnya, meski telah menjelaskan panjang lebar, Inul tetap saja menuai cibiran netizen. Mereka menganggap pemikiran Inul itu sangat dangkal, layaknya orang yang tidak berpendidikan.

Nyuruh orang berpikir cerdas, tapi @inul.d sendiri masih b**oh. Maaf mbak, saya terpaksa blak2an. Mbak memang menang kaya dan populer, tapi IQ rendah,” cibir @doi_extraordinary.

“Jubah dan gamis kata mba @inul.d bukan pakaian Islam. Jubah dan gamis itu lebih baik bisa menutupi aurat. Trus pakaiannya mba Inul sekarang bisa dikategorikan baik utk Islam?” tanya @_elviyanti_.

“Mbak Inul saya kasihan dgn Anda. Anda cari makan pake p***at, ngomong pake p***at, saya mohon at least berpikirlah pake otak,” imbuh @joe.jakarta1983.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya