Madiun
Jumat, 10 Januari 2020 - 12:05 WIB

Inspiratif, Pasutri di Madiun Buka Rumah Makan Gratis Bagi Siapa Saja (Bagian 2-Habis)

Redaksi Solopos  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengambil makanan yang disediakan di Rumah Makan Gratis Madiun yang berada di Jl. Mundu 4B, Kota Madiun, Kamis (9/1/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Gerakan sosial yang dibangun pasangan suami istri di Kota Madiun, Andi Ruslani dan Umi Mubalighotul Diniyah, melalui Rumah Makan Gratis Madiun mendapatkan simpati dari sejumlah orang.

Saat ini sudah ada belasan sukarelawan yang ikut menghidupi Rumah Makan Gratis Madiun. Mereka bisa bersedekah dengan apa yang dimilikinya. Menurutnya, sedekah tidak melulu harta. Sedekah juga bisa dalam bentuk tenaga, pikiran, ide, maupun keterampilan.

Advertisement

“Sukarelawan di sini ada yang dari chef, manajer restoran, pemilik bengkel, sampai ibu rumah tangga pun ada. Seluruh pekerjaan menyiapkan makanan dikerjakan bersama-sama,” kata dia.

Tidak Membuka "Open Donasi"

Advertisement

Tidak Membuka "Open Donasi"

Meski rumah makan berbagi ini sudah mulai dikenal dengan ratusan orang yang datang setiap kali buka, lanjut Umi, pihaknya tidak pernah membuka open donasi. Bagi yang ingin ikut berdonasi dalam gerakan itu, biasanya diminta untuk datang ke rumah makan.

Donasi yang diterima juga beragam, ada yang membawa beras, sayuran, kerupuk, bahkan gula dan kopi. Ia mengaku lebih suka menerima donasi berupa barang, karena bisa langsung dimasak dan bisa dibagikan kepada masyarakat.

Advertisement

Andi Ruslani, suami Umi, menambahkan gerakan ini tidak memiliki uang simpanan sama sekali. Jadi uang yang masuk akan digunakan untuk berbelanja barang kebutuhan membuat masakan.

Rumah makan ini, kata Andi, terbuka bagi siapa saja yang ingin makan. Tidak hanya tukang becak, pemulung, atau warga miskin kota lainnya. Tetapi, ada juga pelajar, mahasiswa, bahkan ada juga orang-orang yang memiliki pekerjaan mapan boleh untuk makan di tempat ini.

“Siapa pun boleh. Karena kita tidak pernah tahu kondisi keuangan seseorang. Ada yang bawa mobil ke sini untuk makan. Ternyata ia hanya sopir. Kondisi seperti itu yang kita tidak tahu. Makanya semua yang ke sini boleh makan,” ujarnya.

Advertisement

Rumah makan dibuka pada Senin dan Kamis karena sekalian untuk memberikan santapan berbuka puasa bagi yang sedang puasa Senin dan Kamis. Selain itu, kalau hari Jumat biasanya sudah banyak tempat yang menyediakan makanan secara gratis.

“Kalau Jumat itu kan sudah banyak tempat yang menyediakan makanan. Ya melihat supaya tidak mubazir,” kata pria 41 tahun itu.

Salah satu sukarelawan Rumah Makan Gratis Madiun, Fery, mulai begabung delapan bulan lalu. Ia menilai gerakan sesuai dengan apa yang dilakukannya selama ini.

Advertisement

“Saya sukanya di sini, orang malah berebut untuk membantu pekerjaan. Saya kadang masak, cuci piring, bersih-bersih,” kata dia.

Saat ini gerakan yang digagas Umi dan Andi ini juga sudah membuka cabang di Caruban dan Solo. Gerakan yang dilakukan juga sama menyediakan makanan bagi siapa saja yang membutuhkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif