SOLOPOS.COM - Kegiatan bersih sungai di dam Godong, Desa Luwang, Sukoharjo pada Minggu (21/8/2022) diikuti relawan se-Solo Raya dan warga sekitar. (Istimewa/Yoga Cakra).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Desa Luwang, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo beserta karang taruna Desa Muda Mandiri menyelenggarakan program gerakan peduli sampah selama sebulan penuh yang diadakan tiap akhir pekan.

Ketua Karang Taruna Desa Luwang Muda Mandiri, Yoga Cakra, mengatakan rangkaian acara diselenggarakan tiap Minggu pada bulan Agustus dimulai dari Minggu (7/8/2022) hingga Minggu (28/8/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tiap pekan pada bulan Agustus, kami adakan kegiatan tentang peduli sampah organik dan anorganik,” kata Yoga.

Pada pekan pertama yakni, Minggu (7/8/2022), program yang diselenggarakan adalah giat bersih lingkungan pekarangan rumah dengan konsep membersihkan lingkungan rumah, parit, kebersihan jalan dan bahu jalan.

Karang taruna setempat juga melakukan pemasangan umbul-umbul dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Top! Omah Limbah Gempol Klaten Segera Ekspor Maggot ke Tiongkok

Setelah penyelenggaraan bersih desa, pada pekan kedua, Minggu (14/8/2022), acara dilanjutkan dengan perlombaan kegiatan bersih antar dukuh.

Peserta juara pertama, kedua, dan ketiga mendapat piagam penghargaan yang diumumkan dalam festival rakyat Ayo Peduli Sampah.

Acara tersebut diikuti enam dukuh di Desa Luwang yaitu Dukuh Bangakan, Dukuh Blimbing, Dukuh Ngoro-Oro, Dukuh Gesingan, Dukuh Tumpeng, dan Dukuh Luwang.

“Tiap tahun pemerintah desa ada anggaran untuk lomba kebersihan antar dukuh di Desa Luwang,” kata Yoga.

Pada pekan ketiga, Minggu (21/8/2022), Dukuh Bangakan yang sudah miliki bank sampah menjual sampah plastik yang sebelumnya dikumpulkan oleh warga selama dua pekan.

Baca juga: DLH Wonogiri Sambut Baik Wacana Pasok Sampah ke PLTSa Solo

Hasil penjualan dimasukkan dalam penggalangan dana donasi Ayo Peduli Sampah sebanyak Rp500.000.

“Tujuan ayo peduli sampah adalah agar masyarakat Desa Luwang, Sukoharjo dan pemuda peduli lingkungan sampah organik dan anorganik. Dana pengumpulan sampah untuk pembersihan sungai,” kata Yoga.

Selain pengumpulan sampah, warga beserta relawan menyelenggarakan bersih sungai di Desa Luwang.

Lokasi yang dibersihkan meliputi dam Godong, jembatan Bangakan, dan akan dilanjutkan ke dam Ngoro-oro. Alat yang digunakan berupa truk dam bantuan dari badan lingkungan hidup (BLH) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, serta eskavator menyewa dari DPU.

“Tujuannya untuk menormalisasi aliran sungai dan gentongan [wadah di sungai untuk menampung air di musim kemarau sebagai pengairan sawah di sekitar],” kata Yoga.

Baca juga: Ternyata Segini Pendapatan Pemulung di CFS Wonogiri per Pekannya

Sementara, puncak acara berupa pesta atau festival rakyat diadakan pada Sabtu (27/8/2022) di area persawahan, Desa Luwang. Disusul penanaman pohon diselenggarakan di sepanjang bantaran sungai setempat, Minggu (28/8/2022).

Saat masuk ke festival, warga dikenai tiket seharga Rp10.000 yang difungsikan untuk pembelian bibit pohon serta pembersihan sungai.

Festival rakyat dimeriahkan senam lansia, kuliner khas gawok yang disajikan ibu-ibu PKK serta bazar makanan yang terdiri atas sepuluh stan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluraga Rukun Warga (PKK RW) dan PKK desa.

Mereka menyajikan makanan yang sudah diberikan kriteria oleh panitia. “Kami beri mereka kriteria kuliner apa yang harus disajikan untuk dijual,” kata Yoga.

Salah satu kuliner yang dijual dalam bazar makanan adalah cabuk rambak (ketupat dengan sambal dari wijen), angkringan, olahan dari jambu kristal, dan sebagainya.

Baca juga: Warga Tanam Pisang di TPS 3R Sawahan Boyolali, Ada Apa?



“Kami tidak memberikan modal, hasil penjualan untuk ibu-ibu PKK. Harapan kedepan akan ada festival rakyat selanjutnya yang membawa pesan baik. Saat ini kami fokus ke peduli sampah,” kata Yoga.

Ibu PKK RT 001/ RW 008, Dukuh Tumpeng, Desa Luwang, Ana, mengatakan stan dari dukuhnya mendapat jatah membuat olahan aneka nasi.

“Kami menyediakan nasi oseng, nasi bandeng, nasi berkat, ada baceman tahu dan tempe,” kata Ana.

Ana mengatakan ada kesenangan tersendiri dapat bertemu rekan dari dusun lain. “Biasanya tidak pernah ketemu, waktu ketemu bisa ramai padahal tidak kenal,” lanjut Ana.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya