SOLOPOS.COM - Pentas Ketoprak Lengang berjudul Panembahan Resah di Rumah Banjarsari yang disiarkan via daring di kanal YouTube Rumah Banjarsari Official dan Kresna TV, Senin (8/2/2021) malam. (Istimewa/Dok. Singo Motography)

Solopos.com, SOLO  -- Seniman Solo punya cara beda merespons pandemi Covid-19. Bukannya terpuruk dan menyerah dengan keadaan, mereka bangkit dan menghadirkan Ketoprak Lengang.

Lewat pentas berjudul Panembahan Resah episode Ngeblong #1 yang rilis di kanal YouTube Rumah Banjarsari Official, Senin (8/2/2021), Ketoprak Lengang mengawali karya mereka.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketoprak Lenggang diinisiasi para seniman Solo untuk merespons pandemi Covid-19. Karya kerja sama Wong Sorot Rumah Banjarsari dengan Kresna TV tersebut berdurasi pendek sekitar 10 menit per segmen.

Baca juga: Alamak! Selepan di Gemolong Sragen Terendam Banjir 2 Jam, Segini Kerugiannya

Ekspedisi Mudik 2024

Suasana pentasnya singkat dan padat dengan property sederhana. Panggung dibuat dari background kain hitam dan satu kursi kayu, para pemain mengenakan kostum seadanya. Tiap episode hanya melibatkan sembilan hingga sepuluh pemain, tanpa penonton langsung, dan iringan musik live.

Pengisian musik karya seniman Solo ini dilakukan saat editing video. Sang Sutradara, Hanindawan, Jumat (12/2/2021), mengatakan rencananya bakal ada tiga segmen di tiap episode. Masing-masing segmen tayang pada Senin, Rabu, dan Jumat.

Selanjutnya akan ada empat episode dengan total pemain sebanyak 25 orang. Keempatnya bisa berdiri sendiri atau saling berkaitan. Karya seniman Solo merespons pandemi ini mengisahkan si panembahan yang tengah resah dengan situasi pandemi saat ini.

Baca juga: Ngeri! Begal Sadis di Klaten Incar Wanita yang Naik Motor Sendirian

Refleksi Situasi Pandemi

Semua serba sulit, dia merasa kesepian dan bingung dengan keadaan. Namun kondisi tersebut disampaikan dengan ringan dan cair.

“Ini merupakan refleksi situasi. Kelengangan ini kan yang sedang kita alami. Konsepnya tidak menggunakan visual panggung yang berlebihan, bergaya minimalis, kostum dan property sederhana, musik pun enggak. Ini kan tapping, musiknya dimasukin pas editing,” terang Hanin kepada Solopos.com, Jumat.

Program Director Ketoprak Lengang, Zen Zulkarnaen, mengatakan hal lain yang menarik dari pentas tersebut adalah semangat gotong royong antar seniman. Pemain yang terlibat adalah seniman andalan Kota Solo dari lintasdisiplin. Misalnya penyutradaraan dipegang budayawan senior Hanindawan dan urusan pemain ada seniman teater Gigok Anurogo.

Baca juga: Jejak Kisruh Keraton Solo: Dimulai 2004, Muncul Raja Kembar, Kini Kisah Putri Terkunci

Selanjutnya, inisiator Bakar Production Dwi Mustanto, bidang artistik Genksu, musik ditangani komposer Gondrong Gunarto, dan masih banyak lagi.

Pentas seniman Solo tersebut terwujud atas semangat bersama untuk terus aktif di masa pandemi. Semua yang terlibat dalam Ketoprak Lengang terikat oleh solidaritas di masa panemi. Mereka tanpa kontrak dan bayaran.

Semua dilakukan dalam rangka membangun semangat bisa bertahan di masa kritis ini. Proses latihan dilakukan di Rumah Banjarsari dengan penerapan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya