SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Seorang bakul warung hidangan istimewa kampung (hik) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, berinisiatif menghimpun dana sukarela dari para pelanggannya untuk membeli air bersih dan disumbangkan kepada warga terdampak kekeringan.

Bakul hik bernama Agung Kristianto, 35, itu berjualan di depan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl. Raya Sukowati Kliteh, Sragen Tengah, Sragen, mulai pukul 17.30 WIB sampai pukul 01.30 WIB dinihari. Pria asal Kampung Tlebengan RT 002/RW 007, Sragen Tengah, Sragen, itu akrab disapa Ciwir.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada Kamis (8/8/2019) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, enam pemuda tampak menongkrong sambil menikmati teh hangat dan wedang jahe buatan Ciwir. Mereka berbincang ringan sambil menikmati suasana malam dengan lalu lintas kendaraan yang cukup bising malam itu.

Sedangkan Ciwir sibuk membuatkan wedang jahe. Suara pukulan kayu terdengar saat dia menggeprek jahe di belakang gerobag hik yang penuh makanan, seperti tahu goreng, tempe goreng, tahu bacem, kepala bacem, dan beberapa nasi bungkus serta makanan ringan lainnya.

Di antara menu hik itu terdapat porong plastik yang bagian tutupnya diplester dengan stiker. Di bagian dekat lubang air dibuat lubang berbentuk segi empat kecil seperti lubang celengan. Kemudian di bagian samping porong itu ditempel kertas bertuliskan “Peduli Sragen Utara, Donasi Air Bersih.”

Di dalam porong itu terdapat uang koin dan uang kertas. Uang kertasnya ada yang pecahan Rp2.000, Rp5.000, dan Rp10.000.

“Pada Senin (5/8/2019) sempat dibuka dan uang yang terkumpul Rp111.000. Padahal harga per tangki Rp200.000. Saat itu ada donasi spontan dari pelanggan sebanyak Rp400.000 sehingga uang yang terkumpul Rp511.000. Dengan dana itu saya bersama pelanggan hik membeli dua tangki air bersih yang disalurkan ke Desa Ngargotirto dan Ngargosari, Sumberlawang, bersama BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Sragen,” ujar Ciwir saat berbincang dengan , Kamis malam.

Inisiasi buka donasi itu dilakukan Ciwir pada pertengahan Juli lalu. Ciwir yang juga sukarelawan kemanusiaan BPBD Sragen itu menggelar donasi untuk bantuan air bersih sejak 2018 lalu. Inisiasi itu muncul dari obrolan pelanggan hik yang ingin membantu warga di wilayah utara Bengawan Solo. Ciwir langsung merespons untuk buka donasi sederhana dengan nama Porong Air Bersih.

“Pada 2018, kami bisa menyalurkan delapan tangki air bersih dari donasi porong ini. Untuk tahun ini tidak ada target, ya sedapatnya sampai musim kemarau berakhir pada Oktober mendatang,” ujar Ciwir yang masih bujangan itu.

Semalam berjualan, Ciwir bisa mendapat hasil kotor Rp300.000. Ia tak lupa untuk ikut mengisi porong itu dengan uang Rp10.000 per malam. Porong itu juga diisi pelanggan dari uang kembalian. Para pelanggannya para pemuda di wilayah Sragen Kota, komunitas motor, dan mahasiswa. Setelah 2-3 pekan, isi porong itu diambil untuk dibelikan air bersih.

Ciwir mulai usaha bakul hik sejak tiga tahun terakhir. Sebelumnya ia bekerja sebagai karyawan kontrak di PT Tiga Pilar Sejahtera Sragen. Ia berhenti bekerja karena kena dampak pengurangan karyawan. Setelah itu, Ciwir yang juga anggota jemaat GKI membuka warung HIK di depan GKI.

Malam itu, dua orang terlihat mengobrol ringan sambil duduk lesehan dekat gerobak hik Ciwir. Mereka adalah Taufik, 23, dan Adi, 23, yang bertemu di Sragen setelah sekian lama lulus dari Universitas Slamet Riyadi Solo.

Taufik yang tinggal di Purwantoro, Wonogiri, baru tiga bulan bekerja di salah satu unit BRI Tangkil, Sragen sementara Adi baru sebulan bekerja di Bank Jateng Sragen. Mereka mendukung program donasi porong air bersih yang diinisiasi Ciwir dan pelanggan lainnya.

“Saya sering ke sini dan selalu mengisi porong air bersih. Saya indekos di Sragen dan sering makan di hik ini. Banyak orang yang ikut mengisi porong donasi itu. Saya senang karena bisa membantu warga yang kekurangan air bersih,” ujar Taufik yang diamini Adi.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen Sugeng Priyono mengapresiasi gerakan kepedulian yang dilakukan Ciwir dan kawan-kawannya. Sugeng menilai bukan angkanya yang penting tetapi kepedulian mereka dengan sesama yang membutuhkan itulah yang penting.

“Apa yang dilakukan Ciwir itu baru pertama kali di Sragen. Kami berharap muncul Ciwir-Ciwir baru di Sragen untuk membantu meringankan beban warga yang kekurangan air bersih, “ ujar Sugeng saat dihubungi , Jumat (9/8/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya