SOLOPOS.COM - Pemilik Puwkids Shop, Churiyaturrohman Al Futcnah, sedang mengecek barang dagangannya. Ibu dua anak ini sukses berbisnis online perlengkapan bayi dengan omset puluhan juta rupiah per bulan. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Ika Yuniati/JIBI/Solopos)

Inspirasi wirausaha dari sektor pakaian jadi.

Solopos.com, SOLO — Malam sudah larut, Jumat (19/2/2016). Freelance desain engineering asal Solo, Charolina Christianingrum, masih berkutat dengan tumpukan bungkusan pakaian yang ia tata rapi di sudut kamarnya. Satu per satu ia sematkan tulisan berisi nama pemilik dan alamat tujuan di atas bungkusan hitam tersebut. Beberapa kali dia mengulang pengecekan. Pemilik onlineshop bernama Oline dengan akun Instagram @charoline89 ini khawatir jika pengepakan barang keliru. “Kalau sampai salah hubungannya sama kepercayaan pelanggan. Makanya harus hati-hati,” ceritanya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ini bukan kali pertama. Perempuan berkacamata yang sudah hampir dua tahun berkecimpung di jual beli online ini memang selalu teliti. Ia harus memastikan semua barang sesuai dengan pesanan, baik kondisi maupun alamat tujuan. Bagi Charolina bisnis online adalah bisnis kepercayaan. Dia selalu menjaga kualitas dagangan dan pelayanan hingga barang yang dipesan benar-benar sampai ke pemiliknya.

Prinsip bisnis itu pula yang membuatnya bisa bertahan hingga sekarang. Saat ini pendapatannya mencapai jutaan rupiah per bulan. Padahal, bisnis yang diawali dari jual beli pakaian itu hanyalah usaha sampingan. Dia mengurusinya di sela-sela kesibukan sebagai tenaga lepas desain engineering.

Teknologi dan Ekspedisi

Lulusan Teknik Sipil salah satu perguruan tinggi negeri di Solo ini menilai perkembangan teknologi, khususnya media sosial (medsos), berdampak besar bagi hidupnya. Bisnisnya berkembang pesat berkat media jejaring sosial tersebut. Sebelum aktif di Instagram, Charolina, mengawali jualan pakaian di Facebook. “Awalnya iseng, tapi ternyata malah dapat pembeli yang mau beli banyak barang saya. Padahal saat itu baru mulai membuka usaha. Waktu itu pembeli dari luar Jawa yang langsung percaya dengan transaksi hingga jutaan rupiah,” ceritanya.

Pembeli pertamanya membuat Charolina bahagia sekaligus khawatir. Ia sempat bingung soal pengiriman karena konsumen ingin pesanan segera sampai. Sementara dia jarang mengirimkan barang dalam jumlah besar ke luar Pulau Jawa.

Saat itu kali pertama Charolina mencoba menggunakan jasa ekspedisi JNE. Setelah melakukan tawar menawar dengan konsumen transaksi pertamanya deal,barang dikirim melalui JNE layanan reguler. Ia sempat khawatir barang tak sampai dan menjadi preseden buruk bagi usahanya. “Jualan pertama saya cepat sampai. Saya langsung lega dan semakin bersemangat jualan,” katanya lagi.

Sekarang ini Charolina setia menggunakan JNE. Banyak hal yang membuatnya bertahan dengan jasa ekspedisi yang berdiri tahun 1990 di bawah naungan PT Tiki Jalur Nugraha Ekskutif tersebut. Layanan JNE mencakup hampir semua daerah dan desa terpencil di Indonesia. Ia pernah mengirim barang ke daerah pelosok di Pulau Sulawesi dan sampai ke lokasi pengiriman tepat waktu.

Tak hanya itu, JNE, juga bekerjasama dengan beberarapa website jual beli online mitranya seperti Tokopedia dan Buka Lapak. Hal itu sangat menguntungkan Charolina yang sering menitipkan promosi dagangan di situs-situs tersebut. Garansi yang diberikan ekspedisi dengan 20 penghargaan ini juga terjamin. Selama ini hampir tak pernah ada komplain soal barang yang rusak atau dibajak. “Enaknya juga JNE 24 jam dan buka meski tanggal merah, jadi kami bisa mengirim barang kapan saja. Kalau pengiriman banyak dapat poin yang bisa ditukar dengan barang-barang menarik,” katanya lagi.

Senada, pemilik Puwkids Shop, Churiyaturrohman Al Futcnah, mengatakan ekspedisi barang seperti JNE berpengaruh besar terhadap perkembangan usaha mereka. Betapa tidak, selama ini hampir semua pembelinya berasal dari luar pulau Jawa. Bahkan produsen barang yang ia jual juga berasal dari luar kota. Hampir setiap pekan dia mengirim ataupun membeli berkarung-karung dagangan.

JNE mengakui berkembangnya teknologi dan penggunaan internet menyebabkan industri e-commerce semakin meningkat. Hal itu memberikan dampak positif bagi usaha mereka. Dikutip dari rilis mereka di jne.co.id, Presiden Direktur JNE, Mohammad Feriadi, mengatakan sepanjang 2015 perusahaan ini mengalami pertumbuhan signifikan. Hingga kuartal ketiga 2015 total pendapatan tumbuh hingga 30% dengan total pengiriman mencapai 12 juta per bulan. Jumlah titik layanan JNE saat ini telah mencapai 5,000 lokasi.

Memasuki 2016 berbagai inovasi mereka lakukan untuk memperluas aksesibilitas. Salah satunya melalui komitmen untuk menambah 500 titik layanan JNE di seluruh Indonesia, mulai kota besar hingga  tingkat kecamatan. Di usia ke 25 tahun ini mereka berkomitmen berperan aktif mendukung kemajuan perekonomian nasional dengan memberikan pelayanan terbaik.

Selain pengembangan bisnis, JNE juga berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (Pesona) dan layanan Jemput ASI Seketika (Jesika). “Sebagai perusahaan yang terpercaya, kami berkomitmen untuk mendukung pembangunan bangsa untuk jangka panjang. Melalui kampanye sosial kami JNE secara aktif dan konsisten berkontribusi serta mendukung pemberdayaan masyarakat Indonesia, dengan menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai salah satu prioritas kami,” tutup Feriadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya