SOLOPOS.COM - Airlangga Hartarto (ekon.go.id)

Solopos.com, JAKARTA — Profesi insinyur dikenal sebagai problem solver yang dianggap mampu memberikan solusi praktis dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan keluasan ilmunya. Dengan karakter tersebut, profesi insinyur dapat menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi.

Menghadapi era revolusi industri 4.0, peran insinyur semakin banyak dibutuhkan di berbagai bidang, terlebih bagi bidang teknik industri yang dituntut tidak hanya memahami sisi teknikal tetapi juga sisi manajemen dari suatu industri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Oleh karenanya saya berpesan kepada profesi insinyur teknik industri untuk tidak ragu terjun dan berkecimpung di berbagai bidang bahkan di luar manufaktur untuk memberikan manfaatnya sebesar-besarnya kepada masyarakat,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara Konvensi Badan Kejuruan Teknik Industri Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI PII) yang bertajuk Membangun Profesi Teknik Industri, Mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh yang diselenggarakan secara virtual, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Pemerintah Optimistis Ekonomi Tumbuh di 2022 Tapi Tetap Waspadai Corona

Menurutnya, para insinyur perlu mengikuti mega trend saat ini di bidang infrastruktur digital dan industri, seperti low earth orbit satellite, pengembangan data center sebagai The New Petrochemical Industry, digital twin, dan transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan yang memerlukan pengembangan high voltage direct current transmission (HVDC).

Selain itu di era industri 4.0 saat ini, insinyur juga dituntut memiliki daya saing tinggi untuk dapat bersaing secara global. Persaingan insinyur antar negara-negara ASEAN juga tidak dapat dihindari karena implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Oleh karenanya diperlukan upaya lebih dalam meningkatkan insinyur Indonesia, baik dari segi jumlah SDM maupun kompetensi.

Secara regulasi, pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran untuk memberikan kepastian hukum praktik keinsinyuran serta perlindungan kepada pengguna dan pemanfaatnya. Pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo juga telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksana UU Nomor 11 Tahun 2014, yang di dalamnya mengatur pula tentang Program Profesi Insinyur.

Baca juga: Targetkan Nol Persen Kemiskinan Ekstrem 2024, Ini Strategi Pemerintah

Melalui PP ini, insinyur yang melakukan praktik keinsinyuran diwajibkan memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur dari program profesi insinyur dan Surat Tanda Registrasi yang dikeluarkan oleh PII. Dengan demikian akan menjamin hasil pekerjaan yang bermutu dari insinyur sehingga akan menjamin pula kemaslahatan bagi masyarakat.

Membangun Kemandirian Indonesia

Dengan adanya pengaturan program profesi ini, potensi besar sarjana-sarjana teknik di Indonesia, termasuk Teknik Industri, dapat diarahkan dan digerakkan menjadi insinyur andal dan berdaya saing tinggi secara global dan membangun kemandirian Indonesia.

Selain memberikan kepastian hukum praktik keinsinyuran, Pemerintah juga mendorong munculnya riset dan inovasi yang bermanfaat serta merupakan potensi besar dari profesi insinyur di Indonesia.

Pemerintah mendorong pengembangan profesi keinsinyuran melalui berbagai kebijakan. Contohnya, untuk mendorong inovasi di sektor swasta, Pemerintah menyediakan insentif berupa Super Deduction Tax untuk perusahaan yang melakukan kegiatan Litbang atau Research and Development melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.010/2020.

Baca juga: Tahun 2022 Jadi Golden Moment untuk Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Sedangkan bagi para insinyur yang bergerak sebagai akademisi, pemerintah menyediakan dukungan pada kegiatan riset dan inovasi antara lain melalui Pendanaan Riset Inovatif Produktif.

Dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa, Menko Airlangga menyampaikan agar para insinyur di berbagai bidang harus sering berkumpul dan berdiskusi untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi di Indonesia.

“Untuk itu, saya berharap Persatuan Insinyur Indonesia dapat meningkatkan perannya sebagai wadah untuk meningkatkan kompetensi anggotanya, mendorong terciptanya berbagai riset dan inovasi, serta menjadi wadah komunikasi profesi insinyur di Indonesia sehingga menggerakkan para insinyur mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” tutup Menko Airlangga.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Agar Jemaah Haji dan Umrah Bisa Segera ke Baitullah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya