JAKARTA — Insiden mewarnai akhir sidang Paripurna penentuan kenaikan harga BBM di DPR. Sekitar 20 mahasiswa yang mengikuti jalannya rapat paripurna di Gedung DPR harus menerima beberapa pukulan, dorongan dan diseret petugas Pamdal yang berjaga di dalam ruang Sidang Paripurna.
Awal dari kericuhan tersebut bermula ketika mayoritas anggota DPR memilih untuk opsi untuk tetap menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) meskipun tidak dalam waktu dekat. Segera setelah diketahui hasil voting tersebut, seorang mahasiswa sempat berteriak yang menunjukkan kekecewaannya.
“Pengkhianat konstitusi,” teriak salah satu mahasiswa yang menggunakan jaket alamamater berwarna kuning di Gedung DPR, Jumat (31/3/2012) malam.
Setelah itu, para mahasiswa yang duduk di fraksi segera didekati oleh petugas Pamdal. Sempat terjadi saling dorong antar kedua kubu, pantauan wartawan di lokasi, beberapa mahasiswa harus mendapat bogem mentah dan jambakan dari para Pamdal, meskipun sempat diingatkan oleh para wartawan.
Meskipun berhasil dikeluarkan, para mahasiswa terus mencoba untuk memprotes tindakan petugas Pamdal yang dianggap sewenang-wenang tersebut. JIBI/SOLOPOS/Detikcom