SOLOPOS.COM - Para sukarelawan tanggap bencana mengevakuasi pendaki asal Tanjung Anom RT 003/RW 005, Sukoharjo, Lestari, 39, yang pingsan saat mendaki lewat jalur Cemoro Kandang, Rabu (17/8/2016). (Istimewa)

Insiden pendakian terjadi di Gunung Lawu saat seorang pendaki pingsan.

Solopos.com, KARANGANYAR – Seorang pendaki Gunung Lawu, Lestari, 39, warga Tanjung Anom RT 003/RW 005, Sukoharjo, dievakuasi sukarelawan, Rabu (17/8/2016), dari pos I jalur pendakian Cemoro Kandang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perempuan tersebut pingsan di pos I Taman Sari saat melakukan pendakian bersama lima rekannya. Berdasarkan pemeriksaan medis, yang bersangkutan mengalami kelelahan teramat sangat.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari jejaring komunikasi sukarelawan tanggap bencana, Pos Induk Jalur Pendakian Cemoro Kandang mendapatkan laporan adanya pendaki pingsan Rabu siang.

Sejurus kemudian gabungan sukarelawan, mulai dari Anak Gunung Lawu (AGL), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), dan Basarnas Kantor SAR Surakarta, meluncur ke lokasi.

Korban dievakuasi dari Pos I jalur pendakian ke Pos Medis Cemoro Kandang menggunakan tandu. Para sukarelawan bergantian mengangkat tandu mengingat kondisi jalur sempit dan terjal. Setiba di Pos Medis Cemoro Kandang, korban langsung diperiksa tim dokter MDMC.

“Korban mengalami vertigo karena kelelahan,” ujar pengurus MDMC Karanganyar, Irwan Prayudi.

Hingga Rabu siang kondisi korban masih lemas. Yang bersangkutan harus menjalani perawatan guna pemulihan kondisi fisik. “Kondisi korban stabil, tinggal pemulihan fisik,” imbuh dia.

Sedangkan Ketua MDMC Karanganyar, Aditya Nur Cahyanto, menjelaskan pihaknya mengirim tim untuk melakukan penjagaan di jalur pendakian Cemoro Kandang, Selasa-Kamis (16-18/8/2016).

Kegiatan itu sudah rutin dilakukan saban masa libur. Tujuannya untuk membantu pengawasan keselamatan dan kenyamanan pendaki. Pada hari libur, jumlah pendaki gunung meningkat tajam.

Hingga Rabu siang jumlah survivor yang mendaki Gunung Lawu lewat jalur Cemoro Kandang sekitar 500 orang. Sedangkan survivor yang mendaki via Cemoro Sewu sekitar 2.500 orang.

“Setiap HUT kemerdekaan RI banyak survivor yang mendaki Gunung Lawu. Para pendaki menggelar upacar di puncak gunung. Untuk membantu kelancaran, kami terjunkan tim,” ujar Aditya.
Di sisi lain kondisi jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu cukup licin. Sebab hujan beberapa kali mengguyur, dan kabut tebal menyelimuti jalur pendakian.

Hawa dingin yang menusuk tulang tak menyurutkan tekad para survivor untuk memeringati HUT kemerdekaan di puncak Gunung Lawu. Mereka diminta selalu berhati-hati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya