SOLOPOS.COM - JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala Saptaningrum, 42, mengajar di kelas II SD Negeri Mijen 2, Jebres, Solo, Rabu (12/2). Guru kelas tersebut sudah menjadi tenaga honorer selama 15 tahun dan tidak lolos pada rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kota Solo.

Insentif untuk guru honorer di Gunungkidul diusulkan Rp200.000

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Pemerintah berencana menganggarkan insentif bagi guru dan pegawai honorer pada 2017 senilai Rp5,7 miliar.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Total guru dan pegawai honorer yang memperoleh insentif sebanyak 3.268 orang. Pemkab Gunungkidul mengusulkan pemberian insentif sebesar Rp150.000 per orang per bulan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.

Sebagian guru dan pegawai honorer tersebut sebelumnya menerima insentif dari APBD DIY, dan mulai tahun depan ditanggung oleh daerah. Sekretaris Fraksi PKS Isbumaryani dalam Pandangan Umum (PU) Fraksi menilai, insentif sebesar Rp150.000 terbilang kecil.

Lembaga ini mengusulkan agar insentif bagi guru dan pegawai honorer dinaikkan menjadi Rp200.000 sebulan. “Fraksi PKS mengusulkan agar besaran insentif tahun 2017 dipertimbagkan untuk bisa dinaikkan menjadi Rp200.000 per bulaan mohon tanggapannya,” kata Isbumaryani, Kamis (24/11/2016).

Selain insentif guru dan pegawai honorer, juga diusulkan kenaikan bantuan hibah untuk Taman Kanak-kanak (TK) swasta sebesar Rp1,5 juta-Rp2 juta per lembaga. Pemda dalam Rancangan APBD 2017 hanya mengusulkaan bantuan hibah senilai Rp1 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya