SOLOPOS.COM - Agus Triharsito pembuat kapal dengan bahan paralon PVC yang akan diluncurkan setelah Lebaran 2016. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Inovasi teknologi dilakukan warga Pekalongan untuk membuat kapal bebahan paralon yang harganya bisa lebih murah daripada kapal konvensional.

Semarangpos.com, SEMARANG – Mahalnya harga sebuah kapal yang memberatkan bagi nelayan, membuat warga Pekalongan, Agus Triharsito melakukan inovasi dengan membuat kapal berbahan paralon PVC. Kapal paralon buatan alumni Fakultas Non Gelar Teknik (FNGT) Universitas Diponegoro ini harganya lebih murah 20% dari harga kapal konvensional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya membuat kapal berukuran 18 X 4,2 meter dengan berat 20 gross ton (GT) dengan bodi semua dari paralon,” kata Agus ditemui Semarangpos.com saat mengikuti pameran hasil teknologi di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (31/5/2016).

Ide membuat kapal paralon itu, menurut dia, muncul saat melihat tempat pelelangan ikan [TPI] di Pekalongan sepi, tidak ada kapal nelayan bersandar di sana. Agus kemudian berpikir untuk membuat kapal dengan harga lebih murah yang dapat terjangkau oleh para nelayan. Dia kemudian melakukan riset guna menemukan bahan-bahan kapal yang lebih murah.

Bukan hanya melakukan riset, Agus juga belajar selama beberapa bulan ke Taiwan yang telah memproduksi kapal untuk nelayan dari bahan pipa paralon. “Setelah belajar dari Taiwan, saya kemudian membuat percontohan kapal paralon. Semua dana dari modal sendiri,” ujar pria kelahiran 16 Ferbruari 1969 ini.

Pembuatan kapal paralon, sambung Agus, membutuhkan sebanyak 60 buah paralon berukuran 12 inci dan 14 inci yang telah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Pembuatan kapal paralon yang miliki kapasitas sebanyak 5 ton ikan dengan kecepatan 10 knot tersebut membutuhkan waktu selama 2,5 bulan.

”Kami harapkan nantinya kapal paralon ini dapat digunakan nelayan karena harganya lebih murah 20% dibandingkan dengan kapal konvensional,” beber suami Ero Nurwijah ini.

Harga satu unit kapal paralon, menurut Agus senilai Rp1 miliar, lebih murah dibandingkan harga satu unit kapal konvensional senilai Rp1,5 miliar.  Di samping itu, kapal paralon memiliki beberapa keunggulan, antara lain b?ahan baku ramah lingkungan karena hanya 10% yang berbahan kayu.

Bahan bakunya mudah diperoleh, karena produksi paralon buatan dalam negeri. Memiliki daya tahan mencapai 50 tahun, dan lebih mudah melakukan perbaikan kapalnya karena hanya mengganti paralon yang rusak dengan paralon baru.

“Saya harapkan kapal paralon ini dapat diluncurkan secara resmi setelah Lebaran 2016,” ujar Agus yang juga Direktur Utama PT Barokah Marine Pekalongan. Melalui Barokah Marine yang didirikan pada 2011, Agus telah membuat beberapa jenis kapal seperti tongkang, kargo dan boat.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya