SOLOPOS.COM - Terrafugia TF-X (Cnet)

Inovasi teknologi mobil terbang TF-X akan diuji coba tahun 2018.

Solopos.com, WOBURN — Saat ini kit hanya melihat mobil terbang di film-film Sci-Fi atau semacamnya. Namun beberapa tahun ke depan, inovasi teknologi mobil terbang sudah tidak lagi hanya ada di film dengan bantuan efek visual yang canggih

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Seperti dilansir Inhabitat dan laman resmi Terrafugia, Senin (29/2/2016), tahun 2018 mendatang rencananya perusahaan pesawat mini di Amerika Serikat, Terrafugia, membuat inovasi teknologi dalam bentuk prototype mobil terbang dengan nama TF-X.

Pihak Terrafugia mengatakan inovasi teknologi mobil terbang TF-X nanti akan siap diuji coba tahun 2018 dan siap dipasarkan 2025 mendatang.

Inovasi teknologi mobil terbang elektrik TF-X berbentuk mirip seperti mobil sedan berkursi empat yang dilengkapi dengan sayap lipat dan dua baling-baling elektrik di setiap sisinya. Kekuatan baling-baling milik TF-X ini 300 tenaga kuda, yang kuat untuk mendorong mobil terbang ini secara vertikal dan horizontal.

Inovasi teknologi TF-X akan beroperasi mirip seperti helikopter yang tidak memerlukan jalur pacuan untuk terbang. Setelah berada di udara, mobil terbang TF-X akan melaju secara otomatis dengan kecepatan 200 miles per hour (mph) sejauh 150 km.

Uniknya, inovasi teknologi mobil terbang TF-X buatan Terrafugia bisa terbang secara otomatis selayaknya auto-pilot di pesawat terbang pada umumnya. Kelebihan yang akan dimiliki mobil terbang ini membuat pengguna nantinya tidak perlu memiliki izin terbang.

Untuk menerbangkan inovasi teknologi mobil TF-X, pengendara hanya perlu menyebutkan tempat tujuan saja, selebihnya mobil terbang akan mengantarkan pengemudi ke lokasi yang dituju dengan model pesawat, karena TF-X ini silengkapi fitur auto-pilot.

Namun, auto-pilot di inovasi mobil terbang TF-X hanya bekerja pada mode pesawat saja, setelah mendarat dan berubah menjadi mobil, kendali akan berada pada pengendara secara utuh.

Terrafugia sudah memiliki izin FAA untuk memulai uji coba dari inovasi teknologi mobil terbang TF-X, meskipun pembangunan atau pembuatan mobil terbang ini masih dalam proses. Pihak Terrafugia juga menambahkan mobil terbang buatannya akan memiliki tingkat kemudahan lebih tinggi untuk belajar mengendarai mobil terbang ini.

Pada mode pesawat, selain dilengkapi fitur auto-pilot, pengendara juga bisa menerbangkan inovasi TF-X sendiri. Namun untuk melakukan itu, pihak Terrafugia akan mewajibkan pembeli TF-X nantinya untuk mengikuti pelatihan yang digelar perusahaan selama kurang lebih dua sampai empat hari.

Perlu diketahui, inovasi TF-X bukan merupakan mobil terbang pertama yang dibuat oleh Terrafugia. Perusahaan ini pernah membuat kendaraan dengan bentuk mirip mobil yang juga bisa digunakan di darat dan udara.

Selain itu, ada beberapa perusahaan lain yang juga membuat mobil terbang dengan ukuran yang lebih kecil dibanding inovasi teknologi TF-X milik Terrafugia ini.

Produk mobil terbang perusahaan lain rata-rata hanya memiliki dua tempat duduk dengan sayap lipat. Beberapa dari perusahaan lain mengharuskan pengendara mobil terbang buatan mereka dengan surat izin terbang, dan pengalaman terbang selama minimal 20 jam.

Terrafugia menekankan produk buatannya nanti hanya perlu membutuhkan surat izin mengemudi mobil saja. Inovasi teknologi TF-X perkiraan akan dilego dengan harga US$279.000 atau sekitar Rp3,7 miliar dan itu sudah termasuk pelatihan terbang selama dua hingga empat hari. Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya