SOLOPOS.COM - Kapal dengan bahan paralon PVC yang akan diluncurkan Agus Triharsito setelah Lebaran 2016. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Inovasi teknologi pembuatan kapal berbahan paralon mendapatkan dukungan dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.

Semarangpos.com, SEMARANG – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir mendukung inovasi teknologi dalam pembuatan kapal berbahan paralon karya warga Pekalongan Agus Triharsito. “Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi [BPPT] agar membantu pengembangan dan sertifikasi kapal paralon,” katanya saat meresmikan Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (31/5/2016).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

BPPT adalah lembaga pemerintan non departemen yang berada di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dengan tugas melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi. Sertifikasi terhadap produk, lanjut Nasir, sangat diperlukan untuk menjamin kualitas produk tersebut guna mendapatkan kepercayaan dari masyarakat konsumen.

“Bila kapal dari bahan paralon ini sudah disertifikasi, Menteri Kelautan dan Perikanan Menteri Kelautan dan Perikanan [Susi Pudjiastuti] akan membeli 100 unit kapal,” ujarnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menurut Nasir memberikan apresiasi dan dukungan atas pembuatan kapal berbahan paralon karya warga Pekalongan, Jawa Tengah tersebut. ”Saat saya sampaikan tentang adanya inovasi kapal penangkapan ikan berbahan paralon ibu Susi [Susi Pudjiastuti] sangat antusias, bahkan bila sudah disertifikat langsung pesan 100 kapal,” ungkapnya.

Setelah meresmikan Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi, Nasir menyempatkan diri mengunjungi stan kapal berbahan paralon karya Agus Triharsito. Agus Triharsito melakukan inovasi dengan membuat kapal berbahan paralon PVC.

Kapal paralon buatan alumni Fakultas Non Gelar Teknik (FNGT) Universitas Diponegoro ini harganya lebih murah 20% dari harga kapal konvensional. “Saya membuat kapal berukuran 18 X 4,2 meter dengan berat 20 gross tonnage (GT) dengan bodi semua dari paralon,” kata Agus ditemui Semarangpos.com saat mengikuti pameran hasil teknologi di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (31/5/2016).

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya