SOLOPOS.COM - Mobil terbang ciptaan Aeromobil. (Autoevolution.com)

Inovasi otomotif berupa mobil terbang diciptakan oleh perusahaan asal Slovakia. Versi komersil dari mobil terbang itu dapat dibeli sekitar dua tahun mendatang.

Solopos.com, BRATISLAVA – Setelah tahun lalu berhasil menciptakan prototipe, perusahaan pencipta inovasi otomotif mobil terbang asal Slovakia, Aeromobil, mengumumkan produknya akan dipasarkan 2017 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Inovasi otomotif itu kali pertama ditemukan Januari 2015 lalu oleh seorang pilot bernama Stefan Klein dan rekannya, Juraj Vuculik, yang kemudian mendirikan perusahaan Aeromobil.

Seperti dilansir laman Autoevolution, Selasa (17/3/2015),  CEO Aeromobil, Juraj Vaculik, belum lama ini menyatakan bahwa pihaknya berencana untuk mulai memproduksi secara komersial inovasi otomotif mobil terbang rancangan Klein 2017 mendatang.

Saat ini, mobil terbang yang dikembangkan Aeromobil telah sampai pada seri 3.0. Seperti terlihat dalam video yang mereka unggah di Youtube, kendaraan yang masih berstatus konsep itu berbentuk setengah mobil pada bagian depan, dan setengahnya lagi berbentuk pesawat pada bagian belakang.

Ketika mengaktifkan mode pesawat, dua bilah sayap sepanjang delapan meter akan muncul secara otomatis dalam hitungan detik. Baling-baling yang terdapat di sisi belakang juga akan mulai berputar perlahan. Sama seperti pesawat ringan lainnya, mobil terbang itu juga terbuat dari material komposit.

Lebih lanjut, Juraj menjelaskan mobil itu saat ini tengah menjalani beberapa tahapan uji coba. Hal itu dilakukan guna mendapatkan sertifikasi agar mobil terbang itu layak digunakan di wilayah Eropa dan Uni Eropa.

Jika dibandingkan dengan pesawat ringan, bobot mobil terbang besutan Aeromobil terbilang lebih ringan, yakni sekitar 400 kg. Dalam sekali terbang, Juraj mengklaim produk inovativnya itu dapat menempuh jarak 700 km.

“Rencana kami, yang optimistis adalah antara tahun 2016-2017, produksi pertama mobil terbang akan dikirimkan kepada konsumen,” ujarnya Juraj.

Satu hal yang masih menjadi fokus Aeromobil, yakni mereka masih ingin mengurangi panjang landasan yang dibutuhkan mobil itu untuk terbang. Saat ini mobil terbang itu membutuhkan landasan setidaknya sepanjang 200 meter untuk dapat terbang dengan aman. Menurut Juraj, jarak itu merupakan hal yang sulit dijumpai di jalanan Eropa.

Juraj juga menjelakan, produk inovasi otomotif besutannya itu mampu terbang hingga jarak 100 km dengan konsumsi bahan bakar 7,5 liter. Jika memungkinkan, mobil terbang itu juga akan dibuat seperti mobil pintar besutan Google yang mampu dikendarai tanpa pengemudi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya