Solopos.com, SOLO -- Hotel di Soloraya, pemenang penghargaan Solo Best Brand and Innovation atau SBBI 2020, menjadikan inovasi sebagai solusi bertahan di tengah pandemi. Hotel itu adalah Lorin Solo Hotel yang mengembangkan layanan super clean, yakni layanan bersih-bersih kantor.
Para pelaku usaha dituntut untuk inovatif dan kreatif di masa pandemi Covid-19. Meski wabah virus corona ini memukul telak usaha perhotelan, bisnis harus terus berjalan. Inovasi menjadi andalan agar bisa bertahan dan memenangkan pasar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ada yang berinovasi dengan memberikan nilai tambah terhadap layanan, namun ada pula yang melakukan pengembangan jauh di luar bisnis utama mereka.
SBBI Di Mata Pemegang Merek: Tolok Ukur Produk Diterima Konsumen Soloraya
Direktur Utama PT Lorin International Hotel (LIH), Purwanto Yudhonagoro, mengatakan kunci untuk mempertahankan posisi adalah komitmen, konsistensi, dan inovasi. Menurutnya, pada 2020 tujuan utama hotel di Soloraya ini adalah bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Kuncinya adalah komitmen bagaimana memberikan tenaga dan pikiran untuk selalu menjaga kualitas, konsistensi. Kalau kami jaga kualitas pelayanan. Dalam kondisi yang sulit ini ditambah dengan inovasi. Adanya anugerah dari Solo Best Brand and Innovation [SBBI] untuk kesekian kalinya menjadi hal yang patut kami syukuri di tengah situasi seperti ini,” ujarnya kepada Solopos.com, Rabu (3/6/2020).
Menurut dia, SBBI yang digelar oleh Solopos ini merupakan award yang sulit dicapai. Tak mudah untuk mempertahankan penghargaan sebagai hotel berbintang terbaik untuk Lorin Solo Hotel dan hotel syariah terbaik untuk Syariah Hotel Solo.
Pasar Dinamis, SBBI Award Apresiasi Potential Brand
Ia menambahkan SBBI merupakan ajang penghargaan yang sangat kredibel dan bisa dipercaya. SBBI Award bisa menjadi rujukan merek-merek atau brand yang patut menjadi pilihan masyarakat.
Tak hanya melibatkan ribuan koresponden dari masyarakat, Solopos sebagai penyelenggara riset dan ajang tersebut merupakan institusi yang bonafide. Selain hasil risetnya bisa dipertanggungjawabkan juga melibatkan para praktisi dan ahli yang kompeten di bidangnya.
Di sisi lain, Purwanto selalu menyampaikan kepada tim dan manajemen hotel di Soloraya ini agar selalu siap dalam situasi dan kondisi apapun. Ini yang dinamakan managing change. Artinya, jangan sampai terlena dengan kondisi, tapi ketika menghadapi situasiseperti sekarang ini pihaknya siap.
SBBI 2020: Buat Para Pemegang Merek? Ini Lho Maunya Konsumen
Inovasi dan Kreatif
Selain mempertahankan apa yang sudah diraih, ia mengedepankan inovasi dan kreatif. Jika tidak mau berubah, ya punah.
Inovasi yang dilakukan Lorin Group yang bergerak di bidang jasa, antara lain Lorin membuat paket super clean. Ini adalah layanan jemput bola datang ke kantor ataupun instansi untuk membersihkan ruangan tertentu.
Hotel di Soloraya ini juga bikin bisnis katering yang siap diantar sampai rumah pelanggan. Sementara Syariah Hotel menggeber bisnis frozen food. Pengembangan bisnis di luar lini bisnis utama ini didukung dengan promosi gencar di secara online di berbagai platform dan media sosial yang dimiliki.
SBBI 2020: Begini Tips Merawat Brand Agar Menjadi yang Terbaik
“Kami sudah rasakan ternyata ada peluang baru. Produk hotel utama kan jualan kamar, ketika tidak ada hunian, maka harus berubah. Di satu sisi, revenue kamar jatuh, di sisi lain ada revenue lain bisa mendapatkan hasil,” paparnya.
Menurut dia, berbagai lini bisnis hotel di Soloraya tersebut menjadi peluang baru yang bisa dikembangkan lagi. Salah satunya adalah bisnis food and beverages yang tidak ada batasnya. “Pada 2020 goal kami survival dulu. Insya Allah kami tidak tutup, walau sifatnya beroperasi terbatas. Kami berharap pascapandemi situasi lebih baik,” ungkapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
