SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Mengusung tema <em>Republik Digital,</em> program gelar wicara Mata Najwa mengajak publik Solo menelusuri jejak kesuksesan generasi muda yang memanfaatkan perkembangan dunia digital saat menggelar acara <em>off air</em>&nbsp;di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (12/5/2018) malam.</p><p>Chief Executive Officer (CEO) GoJek <a href="http://news.solopos.com/read/20180422/497/912024/filipina-gandeng-gojek-tantang-dominasi-grab-di-asia-tenggara" target="_blank">Nadiem Makarim</a>, putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga pengusaha kuliner <a href="http://news.solopos.com/read/20180422/496/912083/jual-t-shirt-gibran-rakabuming-galang-dana-untuk-pesawat-r80" target="_blank">Gibran Rakabuming</a>, dan Youtuber Bayu Skak, menjadi model anak muda yang mengembangkan bisnis melalui dunia digital. Nadiem dengan perusahaan aplikator jasa transportasi telah membuka lapangan pekerjaan hingga 1 juta orang sebagai mitra pengemudi GoJek.</p><p>Gibran mengembangkan usaha kuliner daerah dengan memanfaatkan dunia digital. Begitu juga Bayu yang mengenalkan bahasa dan budaya Jawa lewat video di channel Youtube-nya sejak 2010.</p><p>Jurnalis senior Najwa Shihab selaku host program Mata Najwa mengulik cerita kesuksesan mereka dari awal perjalanan hingga sekarang meraup pundi-pundi rupiah. Go-Jek yang segera berekspansi ke luar negeri ini. Bahkan, Nadiem telah masuk daftar perusahaan yang mempengaruhi dunia untuk wilayah Asia Tenggara versi <em>Majalah Fortune</em>.</p><p>&ldquo;Banyak yang mau menjadi investor GoJek bahkan dengan nilai yang cukup besar. Apakah GoJek masih bisa disebut sebagai startup [usaha rintisan] sih?&rdquo; tanya Najwa kepada<br />Nadiem.</p><p>&ldquo;Ya. Karena sebesar apapun kita harus selalu merasa kecil. Jangan pernah merasa besar,&rdquo; jawab Nadiem. Ia mengatakan awal membangun GoJek tak pernah membayangkan berkembang secepat sekarang. Menurutnya yang membuat cepat dan pesat selama ini bukanlah iklan atau yang lainnya. Akan tetapi karena ia membuat aplikasi yang dibutuhkan banyak orang.</p><p>GoJek, kata dia, hadir menembus friksi. Membawa kemudahan dan efisiensi untuk masyarakat urban. Dengan mengajak para driver sebagai mitra kerja, kata Nadiem, nafas utama perusahaannya adalah sumber daya manusia (SDM). Untuk itu dibangun kantor pusat yang nyaman dan menampung kebutuhan para pekerjanya.</p><p>Dia mengaku juga kerap turun ke lapangan dengan menjadi pengguna aplikasi GoJek untuk mendengarkan masukan dari para driver sebagai mitra utama. Peraih penghargaan Asian of The&nbsp;Year dari <em>The Strait Times</em> tersebut optimistis bisnis digital akan terus berkembang asal kreatornya mampu mengeluarkan sesuatu yang berbeda.</p><p>Seperti yang dilakukan Bayu Skak. Ingin mengenalkan bahasa dan budaya Jawa pemilik nama Bayu Eko Moektito ini aktif mengunggah video Bahasa Jawa di akun <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180426/484/912671/youtube-hapus-8-juta-video-berkonten-negatif" target="_blank">Youtubenya </a>yang memiliki lebih dari 1 juta pengikut.</p><p>Ia juga sukses menggarap film Bahasa Jawa pertama yang ditonton lebih dari 900.000 orang di layar bioskop. &ldquo;Intinya kalau pengin bikin sesuatu cobalah yang berbeda. Kalau mau bikin video yang penting bikin karya dulu. Mikir uang nanti aja,&rdquo; kata dia.</p><p>Tak hanya anak muda, Najwa, juga menghadirkan cawagub Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Sudirman Said yang kini dekat dengan dunia digital, termasuk menjelang Pilkada. Salah satunya terlihat saat Ganjar membuat video untuk akun Youtubenya ketika sedang merayakan ulang tahun Sudirman di angkringan beberapa waktu lalu.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya