SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi atau bocah. (Iwnsvg.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang bocah laki-laki berusia tiga tahun meninggal dunia setelah tertimpa atap rumah yang roboh di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Sabtu (25/9/2021), kejadian bermula saat orang tua bocah tersebut, Itug Nugroho, merenovasi rumah. Itug membeli dua unit rumah di perumahan bersubdisi di wilayah Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Renovasi rumah dilakukan untuk menggabungkan dua unit rumah tersebut.

Baca juga: Bermodal Seragam Loreng, Warga Klaten Curi Aki Motor di Banmati Sukoharjo

Saat kejadian, anak Itug yang berusia tiga tahun berinisial LLN tengah menonton televisi bersama kakaknya. Tiba-tiba, atap rumah roboh dan menimpa LLN di ruang tamu pada Kamis (23/9/2021) sore hari.

“Reruntuhan puing atap bangunan menimpa tubuh bayi di ruang tamu. [Anak itu] sedang menonton televisi,” kata Lurah Bulakan, Darmadi, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Darmadi menyebut kala itu, kedua orang tua LLN tak bisa berbuat banyak lantaran kejadian ambrolnya atap bangunan berlangsung hanya dalam hitungan detik.

Baca juga: Babak Akhir Kasus Perusakan Nisan Makam Polokarto Sukoharjo, Pengurus dan Ahli Waris Bertemu

Warga perumahan langsung berhamburan ke luar rumah saat mendengar suara keras yang berasal dari rumah Itug. Mereka juga berupaya mengevakuasi bocah yang tertimpa atap bangunan.

Nyawa Tak Tertolong

Setelah berhasil dievakuasi, bocah LLN langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Nahas, sebelum sampai rumah sakit, nyawa bocah tersebut tak tertolong.

“Informasi yang saya terima, bayi yang tertimpa atap rumah meninggal saat perjalanan ke rumah sakit. Saat kejadian, ada pekerja bangunan yang tengah mengerjakan renovasi rumah,” ujar dia.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Konsultasi dengan Kejaksaan Agar Proyek MPP On The Track

Camat Sukoharjo, Havid Danang Purnomo, mengimbau masyarakat agar benar-benar memperhatikan kondisi rumah sebelum mengerjakan proyek renovasi. Havid menduga kondisi atap rumah rapuh sehingga mudah ambrol saat rumah direnovasi.

Sebab hanya dalam hitungan detik, atap rumah ambrol dan menimpa tubuh sang anak di ruang tamu.

“Saya berharap masyarakat memperhatikan konstruksi bangunan sebelum merenovasi rumah. Apakah memungkinkan atau tidak ditempati saat proyek renovasi dikerjakan. Jika tak memungkinkan lebih baik tinggal di rumah sanak famili selama pengerjaan renovasi rumah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya