SOLOPOS.COM - Petani di Kecamatan Karangpandan, Karanganyar mengikuti sosialisasi Jaksa Sahabat Petani yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan pada Selasa (14/3/2022). (Espos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kasus petani meninggal dunia akibat tersetrum jebakan tikus beraliran listrik tertinggi di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dalam setahun terakhir, ada 22 petani di Kabupaten Sragen yang meninggal karena jebakan tikus beraliran listrik tersebut. Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jateng, Dwi Susilarto, mengatakan pemberantasan hama tikus menggunakan jebakan beraliran listrik harus mulai ditinggalkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : Serang Ratusan Hektare Sawah, Begini Aksi Petani Basmi Tikus di Sragen

Tak sedikit petani yang meninggal akibat tersetrum jebakan listrik tersebut. “Kabupaten Sragen paling tinggi kasus kematian petani karena jebakan listrik. Ada 22 petani meninggal dalam setahun,” kata dia saat Sosialisasi Jaksa Sahabat Petani yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Karanganyar di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan pada Selasa (14/3/2022).

Dia mengatakan kasus jebakan tikus menggunakan aliran listrik memakan korban jiwa menjadi perhatian serius. Pemberantasan hama tikus dengan menggunakan model jebakan beraliran listrik tersebut harus ditinggalkan.

Baca Juga : Hasil Panen Anjlok, Petani dan Aparat di Sragen Geropyokan Tikus

Petani bisa menggunakan model geropyokan tikus untuk memberantas hama pengerat tersebut. “Saya ingin petani di Karanganyar tidak menggunakan jebakan listrik,” tuturnya.

Dia katakan, petani bisa memanfaatkan strategi lain, yakni menyebar hewan predator. Salah satunya burung hantu. Beberapa wilayah sudah membuat rumah burung hantu (rubuhan). Predator alam burung hantu ini sangat penting dan membantu petani memberantas hama tikus.

“Jadi tidak hanya geropyokan tikus saja. Namun antisipasinya juga menyebar burung hantu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya