SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatat kasus kematian warga terkonfirmasi positif Covid-19 dalam dua hari berturut-turut, Jumat-Sabtu (4-5/2/2022). Padahal selama Desember 2021 hingga Januari 2022, jumlah warga meninggal setelah terpapar virus itu tercatat hanya dua orang.

Selain itu, tambahan kasus baru positif corona dalam dua hari yakni Sabtu-Minggu (5-6/2/2022) sudah tiga digit. Pada Sabtu jumlah tambahan kasusnya 113 orang, sedangkan pada Minggu bertambah 121 orang. Dengan tambahan itu, kasus Covid-19 aktif saat ini mencapai 438 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, meminta masyarakat mewaspadai lonjakan kasus dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Terlebih varian Omicron yang memiliki tingkat penularan lebih tinggi dan cepat diduga sudah masuk Solo.

Baca Juga: Sehari, 5 Sekolah Laporkan Temuan Kasus Baru Covid-19 di Solo

“Jangan berpikir gejalanya ringan. Gejala ringan, iya, tapi potensi menularkan harus dilihat. Kita siap tidak siap harus siap, karena Omicron sudah masuk, padahal penularannya cepat. Siapnya kita apa? protokol kesehatan,” katanya kepada wartawan, Minggu.

Ning, sapaan akrabnya, mengakui gejala varian Omicron ringan namun apabila orang yang terpapar adalah warga lanjut usia (lansia) yang memiliki komorbid, bisa terjadi pemburukan kondisi.

Pada sisi lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah menyurati pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membuka kembali tempat isolasi terpusat (isoter) di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Sekolah di Solo Merembet ke TK, Total 67 Orang Positif

RS Darurat

Hal ini dilakukan seiring terus meningkatnya angka kasus Covid-19 di Kota Solo. Surat permohonan tersebut telah diajukan ke pemerintah provinsi beberapa waktu lalu. “Kami minta isoter dibuka kembali. Saat ini kan isoter belum beroperasi,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, Minggu.

Saat ini, AHD tetap menjadi rujukan untuk penanganan Covid-19, namun operasionalnya berstatus rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC). Sedangkan fungsinya sebagai tempat isolasi terpusat yang menampung orang tanpa gejala (OTG) telah ditutup beberapa waktu lalu karena angka kasus melandai.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, SMA, SMK, dan SLB Solo Disarankan PTM 50%

Operasional AHD bisa menampung penderita tanpa gejala dari seluruh Soloraya. Ihwal persiapan gedung isolasi terpusat khusus warga Solo, Ahyani mengaku belum menyiapkan lantaran masih bersifat cadangan.

Pemkot masih mengutamakan operasional AHD sebagai gedung isolasi terpusat. Calon lokasi isolasi terpusat Pemkot adalah Grha Wisata dan Dalem Joyokusuman. Saat ini, dua lokasi itu masih menyimpan peralatan dan kebutuhan penunjang penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya