SOLOPOS.COM - Ilustrasi dokter. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Tengah (Jateng) menjadi korban keganasan virus corona atau Covid-19 selama pandemi berlangsung. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo, total nakes yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 mencapai 128 orang, di mana 64 orang di antaranya berprofesi sebagai dokter.

“Total ada 128 tenaga kesehatan [meninggal dunia akibat Covid-19], 64 orang di antaranya merupakan dokter umum dan dokter spesialis,” ujar Yulianto saat pelantikan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng di Semarang, Sabtu (9/10/2021).

Promosi Layanan Keuangan Terbaik, BRI Raih 3 Penghargaan Pertamina Appreciation Night

Yulianto mengungkapkan secara keseluruhan sudah ada 10.000 nakes di Jateng yang terkonfirmasi Covid-19 sejak awal pandemi hingga saat ini. Dari jumlah sebanyak itu, 2.216 orang di antaranya merupakan dokter.

Baca juga: 2 Bulan, 12 Dokter di Semarang Meninggal Akibat Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

“Itu data yang dirawat. Jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi, kalau ditambah yang tidak dirawat di rumah sakit [isolasi mandiri di rumah],” jelasnya, dikutip dari Antara.

Yulianto mengatakan saat ini kondisi kasus Covid-19 di Jateng sudah cukup melandai. Dari rata-rata jumlah kasus harian mencapai 35.000 kasus pada Juli 2021 lalu, saat ini hanya mencapai 1.500 kasus per hari.

Jumlah keterisian tempat tidur serta ruang gawat darurat atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit pada Juli lalu juga mencapai 90%. Namun kini sudah mengalami penurunan dan tersisa 7,5%.

“Saat ini keterisian ruang ICU rumah sakit sekitar 7,5%, sedangkan ruang isolasi hanya 3%,” katanya.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat tidak lantas mengendurkan penerapan protokol kesehatan (prokes). Ancaman terjadinya gelombang ketiga Covid-19 masih ada.

Baca juga: Update Covid-19, Nyaris Tembus 5.000 Kasus/Hari, Tambah 5 Dokter Meninggal Dunia

“Negara tetangga kita seperti Singapura, dan hampir semua negara Eropa sudah mengalami gelombang ketiga,” tambahnya.

Oleh karena itu, ia pun mengharapkan dukungan dari IDI sebagai wadah profesi dokter di Indonesia untuk selalu membantu dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Sementara itu, Ketua Umum IDI, Daeng M. Faqih, mempersilakan pemerintah daerah memanfaatkan jajaran di organisasi profesi itu untuk membantu penanganan Covid-19.

“Perlu upaya bersama untuk bahu membahu mengatasi Covid-19,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya