SOLOPOS.COM - Foto: Youtube

Foto: Youtube

JAKARTA–Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku dilatih orangtuanya menembak sejak kecil untuk menjaga keselamatan karena bapaknya melawan pemerintah pada zaman Orde Baru. Ahok mengakui dia sangat anti dengan mark up uang rakyat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pernyataan Ahok tersebut bisa dilihat dalam rekaman di Youtube yang di-posting oleh Humas Pemprov DKI pada 8 November 2012.

Ahok bercerita waktu kecil bapaknya dahulu adalah rekanan dari Departemen Pekerjaan Umum namun akhirnya dicoret sebagai rekanan karena dianggap membangkang tidak mau me-mark up proyek.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut perhitungan bapaknya, proyek tersebut cukup dibangun dengan biaya Rp35 juta, namun pejabat PU-nya meminta dibuat harga Rp180 juta. Alasan pejabat PU itu karena jembatan itu butuh tiang pancang.

“Padahal gak perlu tiang pancang karena digali  5 meter sudah ketemu granit. Gak mungkin tiang pancang 18 meter bisa masuk. Bapak saya iseng,  bikijn jembatan yang sama dengan spek yang sama, dilewati alat berat yang sama, hasilnya sama cuma Rp35 juta.”

Sejak itu, orang tua Ahok dimusuhi oleh Departemen PU ketika itu. “Makanya saya sejak kecil disiapkan belajar menembak dengan baik.Saya  kecil menembak puntung rokok. Mohon maaf, saya agak sakit jiwa soal begituan [mark up proyek], sebab ini uang rakyat.”

Ahok memang bicara blak-blakan ketika memimpin rapat dengan jajaran Dinas Pekerjaan Umum pada 8 November lalu. Berulang kali dia meminta maaf karena harus bicara terus terang dan sering dinilai kasar.

Dia juga merasa mungkin banyak pihak yang tidak senang atas kebijakan dirinya bersama Gubernur Joko Widodo alias Jokowi.
“Kalo ada orang mau bunuh saya paling enak..tidak tau yang mana.. musuh saya banyak.. Kalo ada orang tembak depan saya.. mata saya tidak akan pernah berkedip….,” ujar Ahok.

Salah satu kebijakan pemimpin baru DKI yang disampaikan Ahok adalah pemotongan anggaran di Dinas PU sebesar 25%.
“Sebelum memulai [rapat], apakah semua anggaran ini bisa di potong 25% ? Karena harga satuan dari PU ini terlalu tinggi…..,” tanya Ahok.

Inilah video Ahok saat menerima pemaparan Dinas Pekerjaan Umum (DPU):

Ahok memulai pertemuan dengan mengatakan bahwa anggaran terlalu mahal dan harus dipotong 25%. Masalah ini dapat diselesaikan dengan salah satu dari dua cara. “Kalian turunkan anggaran 25% atau saya hapus proyek itu dari PU dan akan saya bangun pake uang operasional saya, Akan saya awasi semua uangnya dan kalau terbukti bisa lebih murah akan saya bawa kalian ke KPK. Saya agak sakit jiwa kalau soal uang rakyat. Kalau mau ikut ayo, tapi kalau tidak ikut silahkan keluar dari DKI Jakarta.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya