SOLOPOS.COM - Pendiri dan pimpinan Gondhez’s, Nunggal (kiri), di Kepatihan Wetan, Jebres, Solo, Sabtu (15/8/2020) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Pria bernama Nunggal, 53, merupakan sosok yang tidak asing di dunia preman Solo. Dia merupakan pimpinan kelompok Gondhez's (GDZ's) yang beranggotakan ribuan orang dari Solo, Karanganyar, dan sekitarnya.

Sosok Nunggal si preman yang disegani di Solo sejak 1980-an. Hal itu bermula sejak mendirikan GDZ’s pada 1984. Ketika itu Nunggal yang keluar dari sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta, kembali ke tanah kelahirannya, di Solo. Tidak butuh waktu lama bagi dia untuk mempunyai banyak teman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Teman-teman Nunggal kala itu berasal dari sejumlah sekolah menengah atas (SMA) seperti SMAN 1 Solo, SMAN 2 Solo, SMAN 5 Solo, SMAN 6 Solo, dan beberapa sekolah lain. Mereka lantas mendirikan GDZ's.

Anak Kembar Albino di Wonogiri Viral, Banyak yang Datang ke Rumah Untuk Foto 

“Ada Dodo, Dodot, Eko Kenthir, Welem, dan teman lainnya. Kami mendirikan Gondhez’s tahun 1984 sekitar bulan April-Mei,” ujar Nunggal saat berincanng dengan Solopos.com, Sabtu (15/8/2020).

Sepak terjang mereka pula kemudian membuat geng ini bertambah besar dari bulan ke bulan sejak didirikan tahun 1984. Banyak anak muda Solo dan sekitarnya yang lantas menyatakan bergabung dan aktif dalam berbagai kegiatan GDZ's seperti menongkrong atau touring menggunakan motor.

Perkembangan GDZ's

Setelah GDZ's terbentuk tidak dinyana, banyak sekali anak muda yang menyatakan bergabung dengan kelompok Nunggal. Selain nongkrong, ketika itu GDZ's sering touring menggunakan sepeda motor, seperti ke pantai Parangtritis atau Tawangmangu, Karanganyar. Saat touring jumlah mereka hingga ratusan sepeda motor.

“Kasarannya, orang menyebut kami geng sepeda motor lah. Kami sering jalan-jalan ke Tawangmangu dan Parangtritis. Tidak hanya 10 orang pendiri, tapi ratusan motor, bareng-bareng. Saat itu anggota kami bertambah terus. Banyak sekali. Setiap hari Minggu pasti keluar Solo ramai-ramai pakai motor, sekedar jalan-jalan” imbuh dia.

Banyak hal yang dilakukan Nunggal dan kawan-kawan (dkk) sehingga menjadi buah bibir masyarakat Soloraya kala itu. Sebagai geng anak muda tentu keberadaan GDZ's tak bisa dilepaskan dari perkelahian dengan kelompok lain.

Maju Pilkada Kebumen 2020, Ini Jejak Politik Arif Sugiyanto 

Nunggal si preman Solo ini mengaku tidak ingat berapa kali terlibat pertarungan fisik selama menjadi pemimpin GDZ's. Postur tubuhnya yang kekar, Nunggal selalu berhasil memenangi pertarungan itu, baik tangan kosong atau dengan senjata.

Namun menariknya, Nunggal tidak pernah sekali pun belajar bela diri. Dia belajar secara otodidak dari perkelahian-perkelahian yang dijalani. Naluri, mental dan kemampuan berkelahi dia terus terasah dari satu pertarungan ke pertarungan yang lain. Kebetulan sejak remaja Nunggal sudah sering berkelahi.

“Saat berkelahi saya lihat lawan. Dia bawa senjata atau tidak. Kalau dia bawa senjata, saya pakai senjata juga. Kalau dia tangan kosong ya saya juga harus tangan kosong,” terang dia.

Momong Cucu

Di usianya yang sudah paruh baya, Nunggal si preman Solo ini mengaku menikmati perannya sebagai kakek. Dari tiga orang anak, pimpinan geng Gondhez's itu mempunyai dua cucu.

Dua orang cucu itu dari anak sulung wanita nya yang kini tinggal di Kelurahan Mojosongo, Jebres. Sedangkan dari anak kedua dan ketiga Nunggal belum mendapatkan cucu. Dia berharap cucunya bisa segera bertambah.

Truk Seruduk Bus & Sepeda Motor di Rel KA Bypass Klaten

"Ya kadang-kadang main sama dua cucu saya di Mojosongo. Senang rasanya kalau bisa kumpul cucu," kata dia.

Selain momong cucu, Nunggal juga mengisi waktunya dengan berjualan burung. Terkadang dia ikut lomba burung di Solo raya. Setiap hari dia bangun pagi untuk membersihkan dan memberi makan burung-burungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya