SOLOPOS.COM - Pementasan Matah Ati di Pamedan Mangkunegaran, beberapa waktu lalu. (Foto: Dokumentasi)

Pementasan Matah Ati di Pamedan Mangkunegaran, beberapa waktu lalu. (Foto: Dokumentasi)

Selama sepekan sejak Sabtu (8/9/2012) hingga Sabtu (15/9/2012), Solopos.com menyelenggarakan Komentar  Matah Ati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selama sepekan tersebut terdapat 54 komentar. Sebagian besar dari komentar yang masuk memberia apresiasi positif atas gelaran yang dilangsungkan pada Sabtu-Senin (8-10/9) malam itu. Tak bisa dipungkiri gelaran yang melibatkan 250 lebih penari dan ribuan kru ini mampu menyedot ribuan penonton yang datang dari berbagai daerah.

Dari 54 komentar yang masuk, komentar Bayu R, Suyatno, Sara, Tri Widianto dan Enno Sulwana dinyatakan sebagai komentar terbaik.  Berikut ini komentar mereka:

“Matah Ati,.manah ing ati, nentremake ati. Sendratari Matah Ati kemarin menunjukkan bahwa Kota solo merupakan kota nyaman dan berbudaya. Saya kira dengan Matah Ati kemarin dapat membuka mata dunia bahwa Solo bukan sarang teroris, bukan juga kota bom dsb. Seharusnya yang ingin berbuat teror atau onar di Kota Solo harus malu dan berpikir seribu kali lipat bahwa Solo bukan tempat untuk itu. Dan warga Solo tidak akan terpengaruh dengan adanya teror semacam itu, karena Solo adalah kota berbudaya, maju terus budaya Solo majulah bangsa Indonesia.” (Bayu, 12 September 2012)

“Saya penasaran ketika membaca di media, jauh-jauh hari sebelum acara ini berlangsung. Kesannya betapa hebatnya penggarapan acara ini di Jakarta dan Singapura. Dan istimewanya dalam pentas Matah Ati di Pamedan Mangkunegaran Solo, akan dibuat lebih istimewa di mana jumlah penari dua kali lipat dari pentas Matah Ati di Jakarta dan di Solo  panggungnya lebih besar serta satu-satunya tempat pagelaran yang berada di luar ruang. Hal ini membuat saya makin penasaran. Tambah penasaran lagi saat menyaksikan Jay Subiakto dan kru, satu bulan sebelum pentas, panggung sudah berdiri dengan megah. Berburu tiket ternyata juga susah. Tiket sudah banyak yang sold out. Tapi akhirnya saya dapat tiket juga. Pementasannya sungguh mengagumkan, dipadukan dengan multimedia yang apik. Dan jujur saja, meskipun saya sudah tinggal 10 tahun di Solo dan sering lewat Istana Mangkunegaran, baru kali ini tahu sejarah Mangkunegaran dan siapa itu Matah Ati. Saya juga mengapresiasi manajemen penonton dan pertunjukan. Meski mandiri dan mengenakan tiket masuk, namun tidak meninggalkan kesempatan masyarakat luas dengan tetap menyediakan undangan gratis. (Suyatno, 11 September 2012)

Amazing, tiket VVIP Rp750.000 tak sebanding dengan kepuasan yang kami rasakan. Satu kata “Wow” untuk Matah Ati dan Kota Solo. Sukses dan selamat.” (Tri Widianto, 10 September 2012)

“Solo tak lekang zaman. Matah Ati menasbihkan diri sebagai Solo kota budaya dan nyaman. Bisa digunakan sebagai even baik yang berskala nasional maupun internasional.” (Enno Sulwana, 9 September 2012).

Pengirim lima komentar tersebut mendapatkan uang senilai Rp100.000 (belum termasuk pajak dan biaya transfer). “Panitia sudah mengirimkan informasi ini ke alamat email masing-masing pengirim komentar. Kepada para pemenang dimohon untuk mengirimkan nomor rekening via email ke rini.yustiningsih@solopos.co.id. Email yang digunakan untuk mengirim no rekening, harus sama dengan email yang digunakan saat mengirim komentar. Bila hingga Selasa (25/9) belum mengirimkan email berisi nomor rekening maka dinyatakan hangus,” ujar koordinator kegiatan, Rini Yustiningsih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya