SOLOPOS.COM - Menara Mercusuar Willem III yang terletak di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada era kolonial Belanda. (pamboedifiles.blogspot.com)

Solopos.com, SEMARANG — Menara Mercusuar Willem III adalah saksi bisu perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Bangunan itu dibangun pada masa kolonial Belanda dan masih berdiri kokoh pada masa kini.

Bangunan bersejarah tersebut berlokasi di Jl. Bandarharjo Selatan, Bandarharjo, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang. Tepatnya berada kawasan di Pelabuhan Tanjung Emas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pelabuhan Tanjung Emas sudah berkembang sejak abad ke-16. Pada waktu itu, kondisi kawasan tersebut kurang menguntungkan karena banyak pasir dan endapan lumpur yang terjadi secara berturut-turut.

Di Vila Angker Jogja, Sosok Noni Belanda Kerap Terlihat

Sungai yang biasanya menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak bisa dilewati. Karena semakin lama semakin merugikan, para perusahaan pada zaman dahulu atau lebih tepatnya pada tahun 1868 bekerja sama melakukan pengerukan lumpur.

Setelah itu, pada tahun 1872 dibangun sebuah kanal pelabuhan baru bernama Nieuwe Havenkanaal atau orang Indonesia menyebutnya Kali Baroe. Kanal tersebut sangat membantu para pelaut.

Seperti yang dihimpun Semarangpos.com dari berbagai sumber, Rabu (20/5/2020), banyak kapal dari luar negeri seperti Inggris, Belanda, Jerman, Denmark, Jepang, hingga Prancis berlabuh di pelabuhan tersebut.

Ini Catatan Sejarah Kantor Denhubrem 073 Salatiga

Pada akhir abad ke-19, Pulau Jawa menjadi penghasil gula kedua terbesar dunia. Pemerintah Kolonial Belanda saat itu ingin menjadikan Kota Semarang sebagai pelabuhan eskpor hasil bumi dan sebagai sarana berdagang.

Tambah Fasilitas

Itulah mengapa kapal-kapal besar memilih berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas. Karena semakin banyak kapal yang datang, untuk menambah fasilitas pelabuhan, dibangunlah menara Mercusuar Willem III.

Menara mercusuar tersebut dibangun pada era kolonial Belanda tahun 1879 dan selesai pada tahun 1884. Namanya disesuaikan dengan nama kerajaan yang memimpin pada saat itu alias Willem III.

Ini Commander Wish Kapolda Jateng Ahmad Luthfi

Bangunan yang membantu para pelaut di Pelabuhan Tanjung Emas selama ratusan tahun itu terbuat dari baja dan dilapisi cat berwarna putih. Mercusuar Willem III masih berdiri dengan gagah di antar kapal-kapal yang bersandar.

Menara mercusuar tersebut memiliki tinggi 32 meter. Jangan lupakan besi cetak sebanyak 12 sisi. Dulu, cahaya dari lampu Willem III bisa terlihat hingga puncak Gunung Merbabu.

Sekarang, mercusuar memiliki tenaga lampu sebesar 1.000 watt. Untuk jarak sinar, lampu di Willem III bisa memberikan tanda para pelaut sejauh 20 mil. Hingga saat ini, menara tersebut masih berfungsi dengan sebagaimana mestinya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya