SOLOPOS.COM - Gapura perbatasan Wonogiri-Sukoharjo. (Youtube)

Solopos.com, WONOGIRIKabupaten Wonogiri dinilai menjadi salah satu daerah kaya di Soloraya dan Jateng. Selain termasuk daerah terluas nomor lima di Jateng, Wonogiri ternyata banyak menyimpan kekayaan alam dan nonalam sehingga menjadikan daerah yang satu ini tergolong daerah super kaya.

Dikutip dari laman Pemkab Wonogiri, lokasi Wonogiri dinilai sangat strategis karena terletak di sebelah tenggara Provinsi Jateng dan diapit Provinsi Jatim dan Provinsi DIY.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Luas wilayah Wonogiri mencapai kurang lebih 182.236,02 hektar atau 5,59% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah dengan panjang garis pantai 7,6 km. Wonogiri memiliki 25 kecamatan dengan 43 kelurahan dan 251 desa.

Berikut potensi alam dan nonalam yang dimiliki Wonogiri sehingga tergolong daerah super kaya di Soloraya dan Jateng:

1. Memiliki Wilayah Hutan Sangat Luas

Baca Juga: Wonogiri Simpan 1,5 Juta Ton Emas, di Mana Lokasinya?

Mengutip dari situs resmi milik Pemkab Wonogiri, Wonogiri berasal dari bahasa Jawa. Wono yang berarti hutan atau alas dan giri yang memiliki makna gunung atau pegunungan. Nama ini menggambarkan kondisi wilayah Wonogiri yang memang sebagian besar berupa sawah, hutan dan gunung.

Kabupaten Wonogiri memiliki wilayah hutan paling luas dibandingkan dengan daerah lainnya di Soloraya. Separuh lebih hutan yang dikelola Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani Solo berada di Wonogiri.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, administrasi pemerintahan KPH Perhutani Solo mencakup Kota Solo, Kabupaten Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, dan Wonogiri. Total luas hutan mencapai 32.918,70 ha.

Wilayah hutan di Kabupaten Wonogiri mencapai 20.036,46 ha. Dengan data tersebut, Wonogiri menjadi daerah yang memiliki wilayah hutan paling luas dibandingkan daerah lain di Soloraya. Hutan di daerah lain berada di Kabupaten Sukoharjo (374,45 ha), Kabupaten Karanganyar (7.339,20 ha), Kabupaten Sragen (4.525,69 ha), dan Kabupaten Klaten (642,90 ha).

Baca Juga: Jejak Gunung Api Purba Gajahmungkur di Selogiri Wonogiri, Masih Aktif?

2. Memiliki Cadangan Emas 1,5 Juta Ton

Wilayah Wonogiri bahkan disebut memiliki cadangan 1,5 juta ton emas. Kandungan emas itu tersimpan di tiga kecamatan, yaitu Selogiri, Jatiroto, dan Karangtengah.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil penelitian dan survei kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dengan Badan Survei Geologi, Bandung, yang termuat dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 2017.

Total bijih yang mengandung emas di tiga kecamatan itu lebih kurang 1,5 juta ton. Kadar emas tersebut antara 40 part per billion (ppb) hingga 2.384 ppb.

Baca Juga: Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Tempat Cemceman Popok Terbesar di Jawa?

3. Memiliki Deretan Pantai Menawan

Destinasi wisata berupa deretan pantai di bagian selatan juga menjadi kekayaan alam yang dimiliki Wonogiri. Deretan pantai tersebut dinilai sangat layak dikunjungi pengunjung/wisatawan karena memiliki panorama yang indah.

Dari berbagai deretan pantai di Wonogiri, terdapat di Kecamatan Paranggupito. Kecamatan ini berjarak kurang lebih 60 kilometer dari pusat Kota Wonogiri.

Di antara pantai yang dikenal di Wonogiri, seperti Pantai Sembukan, Pantai Klothok, Pantai Njojogan, dan Pantai Dadapan.

Baca Juga: Peneliti: Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Sumber Air Minum Cemceman Popok

Pantai Sembukan merupakan pantai yang sudah dikenal masyarakat luas. Pantai ini lebih dikenal dengan objek wisata spiritual yang dilengkapi sarana ibadah di atas bukit, seperti masjid dan paseban atau sanggar. Di tempat itu, ada tradisi ritual Larung Agung yang digelar setiap tahun, yakni dalam peringatan satu sura, penanggalan Jawa.

Selain berbagai pantai tersebut, masih banyak lagi deretan pantai dengan panorama indah lainnya. Hal itu seperti Pantai Banyutowo, Pantai Nampu, Pantai Buyutan, dan lainnya.

4. Kaya di Bidang Kesenian

Di Wonogiri memiliki banyak kesenian yang sudah melegenda. Salah satu kesenian yang hingga sekarang tetap lestari, bahkan sudah berkembang ke daerah di luar Wonogiri, yakni Tari Kethek Ogleng.

Baca Juga: Ini Deretan Kuliner Enak di Kumalagiri Terminal Wonogiri, Pernah Coba?

Masih dikutip dari laman Pemkab Wonogiri, Tari Kethek Ogleng diciptakan seorang warga asli Wonogiri Provinsi Jawa Tengah bernama Darjino. Kemudian disempurnakan Suwiryo.

Di tangan Suwiryo gerakan tariannya diubah lagi hingga menyerupai gerakan-gerakan kera yang ternyata sangat digemari oleh masyarakat luas. Setelah Suwiryo meninggal, tarian itu diteruskan oleh Sukijo hingga sekarang dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Wonogiri.



Tari Kethek Ogleng telah menjadi ikon tarian Kabupaten Wonogiri sejak tahun 1967. Saat itu Bupati Wonogiri di jabat R. Samino yang menggantikan R. Suwarno Brotopranoto.

5. Kaya Makanan Tradisional

Baca Juga: Deretan Pantai di Wonogiri Super Keren, Ini Lokasinya

Wonogiri menjadi salah satu surga kuliner. Di daerah ini memiliki banyak makanan khas dari zaman dahulu sampai sekarang.

Di antara makanan khas di Wonogiri, seperti nasi tiwul, mete, sayur lombok ijo, tempe benguk, wader goreng, pindang kambing, dan lainnya.

Banyaknya kuliner yang dimiliki daerah Wonogiri menjadikan setiap pengunjung/wisatawan yang datang ke daerah ini tak perlu takut perut dalam kondisi kosong. Di Wonogiri terdapat makanan ringan dan berat yang siap disantap sewaktu-waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya