SOLOPOS.COM - Ilustrasi sarang burung walet. (Youtube)

Solopos.com, KEBUMEN — Sarang burung walet merupakan harta karun tersembunyi Indonesia yang nyaris hilang dari Kebumen, Jawa Tengah. Dulu, wilayah goa di Pantai Karang Bolong, Kebumen, menjadi habitat dari kawanan burung walet.

Sarang burung walet di sana ditemukan sekitar tahun 1700. Awal penemuannya berkaitan dengan kisah pasangan Kiai Surti dan Dewi Suryawati yang diyakini bersemayam di tempat tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (13/1/2022), kondisi di pesisir pantai Kebumen dulunya sangat asri. Namun, memasuki tahun 1998, semuanya berubah.

Baca juga: Kisah Pemburu Harta Karun di Kebumen: Betaruh Nyawa Demi Air Liur

Hutan-hutan di sekitar Desa Karang Bolong, Karang Duwur, dan Pasir, mulai rusak karena ulah manusia. Eksploitasi hutan itulah yang membuat habitat burung walet penghasil harta karun Indonesia terancam.

Hempasan ombak laut selatan di pesisir pantai Kebumen juga membuat ribuan sarang burung walet di dalam gua rusak. Sampai akhirnya populasi dan hasil sarang burung walet di Kebumen menurun drastis.

Kerusakan ekosistem hutan menjadi salah satu penyebab populasi burung walet menurun. Kini, warga di pesisir Kebumen harus bertaruh nyawa demi mengumpulkan harta karun Indonesia yang tersembunyi di dalam goa-goa tersebut.

Baca juga: Ini Lokasi Harta Karun Mataram di Geopark Karangsambung

Menteri Perdagangan, M Lutfi, mengatakan, sarang burung walet merupakan harta karun yang memiliki potensi ekspor mencapai Rp500 triliun. Pada mulanya, Pulau Jawa menjadi tulang punggung produksi sarang burung walet. Namun, kini jumlah produksinya menurun akibat berkurangnya lahan seperti hutan dan goa. Padahal, kedua tempat itu merupakan habitat asli dari burung walet.

Harta Karun Tersembunyi Indonesia

Bukan hal mudah bagi para pengunduh untuk mendapatkan harta karun tersembunyi Indonesia di Kebumen. Mereka harus menguji nyali dan menantang maut demi meraup cuan dari air liur burung walet.

Mayoritas warga di pesisir Kebumen, mengambil sarang burung walet yang merupakan harta karun tersembunyi itu dengan cara tradisional. Mereka harus menuruni bukit berkarang di tepi samudra sebelum memasuki mulut goa di pantai.

Dalam kegiatan itu, mereka hanya mengandalkan peralatan keamanan standar berupa tali, helm, sepatu, dan headlamp. Berdasarkan sejumlah video reportase media nasional di Youtube yang ditilik Solopos.com, Kamis (13/1/2022), para pengunduh itu merangkak menuruni bukit berbatu yang dihempas kuat ombak setiap saat. Sementara di bawah terdapat batu karang runcing yang siap mengoyak tubuh jika jatuh.

Baca juga: Penemuan Harta Karun di Bondowoso, Diduga Peninggalan Zaman Megalitikum

Perjalanan memasuki mulut goa pun sangat menantang. Para pemburu harta karun Indonesia tersembunyi di Kebumen ini harus beradaptasi dan berlomba dengan hempasan ombak. Salah selangkah saja, mereka bisa hanyut terseret ombak ke tengah samudra.

Mereka hanya mengandalkan sebilah bambu untuk mengambil sarang burung walet di langit-langit goa. Saking gelapnya, terkadang headlamp yang dipakai tidak bisa menjangkau langit-langit goa tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya