SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Laba produsen rokok di Indonesia dinilai naik meski tarif cukai rokok naik.

Solopos.com, SOLO — Indonesia merupakan pasar rokok terbesar kedua di Asia setelah China. Diperkirakan, sekitar 2/3 laki-laki di Indonesia merupakan konsumen rokok atau produk tembakau.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pro dan kontra soal wacana kenaikan harga rokok menjadi Rp50.000 per bungkus membuat sejumlah perusahaan rokok disorot. Hal ini terkait pendapatan produsen rokok besar di Indonesia yang naik setiap tahun meskipun tarif cukai dinaikkan. Baca juga: Harga Rokok Rp50.000 Melanggar Undang-Undang.

Ekspedisi Mudik 2024

Pendapatan pemerintah dari cukai rokok/produk tembakau

Tahun Penerimaan Cukai (USD)
2005 3.548.913.043
2006 4.017.391.304
2007 4.726.086.957
2008 5.426.086.957
2009 6.019.565.217
2010 6.556.188.503
2011 7.591.921.284

Data Tobacco Atlas menyebutkan ada 53.7 juta perokok aktif dewasa dan 2,6 juta perokok muda di Indonesia. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai konsumen rokok terbesar ketiga di dunia setelah China dan Rusia. Diperkirakan, konsumsi rokok mencapai 5-7 persen dari pendapatan bulanan.

Namun tidak semua produsen rokok di Indonesia terus membukukan kenaikan laba. Data indonesia-investments.com menunjukkan HM Sampoerna terus membukukan kenaikan laba bersih setiap tahun. Sementara Bentoel International Investama mengalami penurunan laba meski pendapatan masih tumbuh. Baca juga: Rokok, Tawa, dan Pidato Terakhir Agus Fatchur Rahman.

Berikut data penjualan dan laba bersih (net profit) empat perusahaan produsen rokok besar Indonesia.

HM Sampoerna

Tahun Penjualan (Rp miliar) Net Profit (Rp miliar)
2008 34.68 3.895
2009 38.972 5.087
2010 43.382 6.421
2011 52.857 8.065
2012 66.626 9.945
2013 75.025 10.818
2014 80.69 10.181
2015 89.069 10.355

Bentoel International Investama

Tahun Penerimaan Bersih (Rp miliar) Net Profit (Rp miliar)
2010 8.904,6 218,6
2011 10.070,2 306
2012 9.850,0 -323,4
2013 12.523 -1.024
2014 14.489 -2.251
2015 16.814 -1.639

Gudang Garam

Tahun Penjualan (Rp miliar) Net Profit (Rp miliar)
2009 32.973,1 3.455,7
2010 37.692,0 4.146,3
2011 41.884,4 4.894,1
2012 49.028,7 4.013,8
2013 55.537,0 4.328,7
2014 65.185,9 5.405,7
2015 70.365,6 6.435,7

Wismilak Inti Makmur

Tahun Penjualan (Rp miliar) Net Profit (Rp miliar)
2011 925.2 129,4
2012 1.119,1 77,2
2013 1.588,0 132,5
2014 1.661,5 112,5
2015 1.839,4 130,9

Sumber: Diolah dari indonesia-investments.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya