SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA–Kenangan buruk biasanya sulit dilupakan. Namun, studi baru menyatakan bahwa ada ingatan yang bisa sengaja dilupakan, ini memberikan harapan bagi orang yang punya depresi dan gangguan stress pasca-trauma (PTSD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peneliti Skotlandia menggunakan kata-kata seperti “barbecue” untuk memberi petunjuk pada 30 pria dan perempuan muda untuk mengingat sesuatu, lalu mengetes kemampuan mereka untuk melupakannya.

“Untuk kata petunjuk barbecue, mereka mungkin mengingat kejadian seperti pesta ulang tahun,” kata peneliti Saima Noreen, ilmuwan syaraf dari University of St.Andrews di Skotlandia.

“Ada beberapa kenangan yang memalukan, misalnya teman sekolah yang mengatakan hal-hal tidak menyenangkan. Yang lain lebih menyedihkan, misalnya sentuhan pelecehan dari kerabat.”

Dari setiap 24 kata petunjuk, subjek penelitian diminta mengingat kenangan sedetil mungkin, menjelaskan penyebabnya, konsekuensinya, dan maknanya bagi mereka. Seminggu kemudian, mereka ditunjukkan kata petunjuk yang sama dalam warna hijau atau merah.

“Untuk kata-kata berwarna hijau, kami meminta mereka mendeskripsikan kenangan sedetil mungkin seperti sebelumnya. Namun, untuk kata-kata berwarna merah, kami meminta mereka tidak memikirkan kenangan itu,” kata Noreen.

Penghindaran itu menghapus sebagian kenangan, saat subjek penelitian kemudian ditanya untuk mengingat memori yang berhubungan dengan kata-kata berwarna merah, detil-detil menyedihkan itu terlupakan.

“Kami menemukan bahwa manusia tidak banyak mengingat memori yang berusaha mereka lupakan,” kata Noreen seperti dikutip dari laman ABC News.

“Seringnya mereka ingat penyebab kejadian, tapi akibat dan makna bagi mereka rentan terlupakan.”

Studi yang diterbitkan di Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory and Cognition bisa membantu orang-orang yang terganggu dengan kenangan pahit.

“Orang-orang dengan kondisi seperti PTSD dan depresi punya pikiran negatif yang tidak terkontrol dan mengganggu yang bisa membuat mereka tidak bisa melanjutkan hidup,” kata Noreen yang tertarik dengan studi melupakan kenangan saat mempelajari depresi.

“Penelitian kami membuktikan bahwa kita bisa mengurangi atau mengubah ingatan dengan detil tertentu.”

Studi sebelumnya telah mengisyaratkan kemampuan otak untuk melupakan sesuatu dengan sengaja, tapi ini adalah penemuan pertama bahwa ingatan pahit rentan terpengaruh dalam proses itu, kata Noreen.

“Anda mungkin tidak bisa menghapus seluruh kenangan itu. Tapi dengan latihan, Anda bisa melupakan detil-detil tertentu dan mengubah sudut pandang Anda tentang kejadian itu,” kata Noreen.

Lupa sering dianggap sebagai gangguan. Namun, sebenarnya lupa itu hal yang penting untuk meringkas proses mengingat, kata Noreen. Misalnya mengingat tempat parkir saat pergi ke supermarket.

“Anda harus mengingat di mana parkir hari ini, tapi Anda juga harus melupakan di mana parkir pada hari lain,” kata Noreen.

“Jika kita tidak lupa, ingatan kita akan tercampur dengan informasi yang tidak relevan. Salah satu kemampuan mengingat bisa terjadi karena kita bisa menghapus informasi yang kita ingin, artinya kita bisa melenyapkan informasi yang tidak perlu.”

Tapi masih belum jelas apakah membersihkan kenangan pahit bisa mengobati dampak depresi atau PTSD

“Kami belum tahu konsekuensi dari melupakan ingatan untuk kesehatan mental atau kesejahteraan manusia. Kami juga tidak tahu apakah efek lupa ini bisa bertahan untuk jangka waktu panjang,” kata Noreen.

“Banyak penelitian lanjutan yang dibutuhkan untuk mengetahui apakah ini akan punya implikasi, tapi ini adalah langkah awal yang positif.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya