SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/gooogle image)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/gooogle image)

JOGJA– Bagaimana cara membersihkan dan memutihkan pusaka? Ini diceritakan dalam Sarasehan Adat Surat dan Jamasan di Hotel Brongto,Jogja, Kamis (22/11/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Eko Priyono, Pemerhati Tosan Aji Yogyakarta memulai sarasehan tersebut. Memarangi atau menyirami pusaka ada dua cara, yakni dengan direndam atau dicelup. Kedua, dengan cara di koloh atau dikuaskan.

Alat- alat yang diperlukan seperti telawah atau blandhongan, sikat yang halus, kain pel yang mudah menyerap air, dan ember.

Adapun bahan yang digunakan menurut Eko, batu warangan atau arsen, air jeruk nipis, sabun colek, dan minyak pusaka.

Mengenai cara membuat adonan warangannya, 1 kilogram jeruk nipis di kupas dan diperas, air perasan lalu disaring. Kemudian, tumbuk batu warangan sampai halus, dan lalu air jeruj yang sudah disaring dicampurkan dengan warangan yang sudah halus. Terakhir, campuran dimasukan dalam botol dan dikocok. Namun, warangan baru bisa digunakan satu haru kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya