SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash; </strong>Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang merumuskan tiga langkah jangka pendek untuk memulihkan pelayanan kepada konsumen yang belakangan hari ini mengeluhkan gangguan pasok air bersih ke rumah mereka.</p><p>"Pasokan air baku dari Bendung Kletak, Klambu, Kabupaten Grobogan ke Instalasi Pengolahan Air [IPA] Kudu Semarang berkurang," terang Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama PDAM Kota Semarang M. Farchan terkait penyebab gangguan pasok air bersih ke rumah-rumah konsumen dalam beberapa hari terakhir.</p><p>Pasokan air yang masuk ke IPA Kudu itu, terang Farcham di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/5/2018), minimal harus mencapai 900 liter per detik (l/s) untuk bisa diolah. Nyatanya, selama beberapa waktu terakhir ini, pasok air itu berkurang menjadi sekitar 500 l/s atau kurang lebih separuhnya dari pasokan ideal.</p><p>Akibatnya, kata dia, sekitar 50.274 pelanggan PDAM Kota Semarang, khususnya yang berada di wilayah timur Kota Semarang terdampak karena selama ini pasokan air ke wilayah itu memang mengandalkan dari IPA Kudu. Daerah yang tidak mengandalkan pasok air bersih PDAM dari IPA Kudu, tegasnya, tidak terganggu.</p><p>Sedangkan pasok air bersih bagi konsumen di wilayah lain Kota Semarang, kata dia, tetap aman karena pasokan airnya diambilkan dari Gunungpati Semarang. Bahkan, tegas dia, pasok air bersih PDAM Tirta Moedal ke daerah Deliksari yang berada di dataran tinggi sekalipun lancar karena mengandalkan pasokan air dari Gunungpati Semarang tersebut.</p><p>Untuk mengatasi gangguan pasok air dari IPA Kudu, lanjut dia, PDAM Tirta Moedal Kota Semarang menerapkan tiga langkah jangka pendek, yakni menambah pasokan air dari KB 15 di Gubug, Grobogan yang semula berkapasitas 100 l/s menjadi 300 l/s. "Kami ganti pompa yang semula berkapasitas 100 l/s menjadi 300 l/s. Gantinya, pompa yang berkapasitas 100 l/s kami pasang di Sungai Dombo untuk menambah pasokan air ke IPA Kudu," katanya.</p><p>Langkah ketiga, sambung dia, adalah mengalihkan untuk sementara sebagian pasokan air di IPA Kaligarang kepada pelanggan yang dulu pernah dilayani dengan suplai instalasi pipa Gajahmungkur sebelum IPA Kudu dioperasikan.</p><p>Berkaitan dengan menurunnya pasokan air ke IPA Kudu, diakuinya memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Pertama, karena adanya proyek <em>multiyears </em>rehabilitasi di Bendung Klambu oleh Kementerian PUPR. Dengan proyek rehabilitasi di Bendung Klambu yang ditargetkan rampung 2019, kata dia, nantinya pasokan air baku menuju IPA Kudu akan meningkat dari semula mencapai 1.250 l/s menjadi 1.850 l/s.</p><p>"Selain itu, pengaruhnya kan juga sekarang ini masuk musim tanam dan kemarau. Instalasi air menuju IPA Kudu kan terbuka sepanjang 42 kilometer. Potensi terjadinya pencurian air besar," kata Farchan.</p><p>Sementara itu, Kepala Bagian Transmisi dan Distribusi PDAM Kota Semarang Joko Sancoyo menjelaskan upaya tersebut sudah dilakukan sejak dua hari yang lalu oleh petugas yang bekerja nonstop. "Sudah langsung ’action’. Bahkan, petugas juga kami kerahkan untuk membantu membersihkan lumpur-lumpur agar air yang masuk ke saluran ’intake’ bersih karena ada pengerukan sedimentasi menuju IPA Kudu," katanya.</p><p>Artinya, simpul dia, para petugas terus berupaya memaksimalkan pasokan air baku yang masuk ke IPA Kudu dengan berbagai upaya sehingga bisa diolah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya