SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan Kantor Kecamatan Gondang, Sragen, yang sebelumnya merupakan rumah dinas sinder tebu dari Pabrik Gula Kedoeng Banteng. Foto diambil belum lama ini. (Istimewa/Catur Sarjanto)

Solopos.com, SRAGEN -- Hasil studi literasi buku arsip perpustakaan kuno milik Pabrik Gula (PG) Mojo, Sragen, terdapat sejumlah informasi menarik seputar industri gula di Tanah Jawa, khususnya Soloraya.

Industri gula di Jawa mencapai masa keemasan pada periode 1894-1932. Pada periode tersebut, produksi gula di Jawa bersaing ketat dengan Kuba dalam memenuhi permintaan pasar dunia.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Berdasarkan buku Archief voor de Java Suikerindutrie (1897:589), sampai akhir 1896, Kuba merupakan produsen gula terbesar di dunia, disusul Jawa. Namun, situasi tersebut berbalik satu tahun kemudian.

Baca Juga: Heboh Harta Karun di PG Mojo, di Sragen Juga Pernah Ditemukan Emas dan Kuburan Kuno

Industri gula di Jawa secara luar biasa melampaui Kuba pada akhir 1897 dengan hasil produksi sebesar 605 juta kilogram atau 605.000 ton. Hasil gula melimpah ini dipasok dari 148 pabrik gula yang beroperasi di seluruh Jawa pada tahun itu.

Andil Besar Soloraya

Buku Archief Voor de Suikerindustrie in Ned Indie terbitan 1919 itu kini tersimpan di Perpustakaan PG Mojo, Sragen. Buku itu merekam data laju produksi gula di Jawa pada 1894-1918 mengalami kenaikan hingga 235%.

Ternyata wilayah Soloraya memiliki andil cukup besar dalam memasok gula di Jawa dengan belasan pabrik. Pegiat Sragen Tempo Doeloe (Stedo), Johny Adhi Aryawan, menyebut di wilayah Soloraya, awalnya terdapat 15 pabrik gula pada 1898.

Baca Juga: Terungkap! Jawa Pernah Jadi Produsen Gula Terbesar Dunia, Soloraya Punya 16 Pabrik

Jumlah pabrik gula di Soloraya kemudian meningkat menjadi 16 pabrik seperti yang dilaporkan pada 1931. Dewasa ini, pabrik gula yang masih terlihat bentuk fisiknya di Soloraya tinggal empat.

Mereka adalah PG Mojo Sragen, PG Colomadu dan PG Tasikmadu di Karanganyar dan PG Gondang Winangun di Klaten. Sisanya sudah hilang ditelan peradaban.

Daftar Pabrik

Berikut 12 pabrik gula di Soloraya seperti tertuang dalam peta kuno terbitan 1931 yang tersimpan di PG Mojo Sragen.

Baca Juga: Jenderal TNI Gadungan Diringkus di Gemolong Sragen, Sempat Kabur Meloncat dari Jendela

1. PG Kedoeng Banteng di Gondang, Sragen
2. PG Kartosoera di Gembongan, Kartasura, Sukoharjo yang berubah jadi The Heritage Palace
3. PG Bangak di Banyudono, Boyolali
4. PG Wonosarie di Wonosari, Klaten
5. PG Tjokrotoeloeng di Tulung, Klaten
6. PG Ponggok di Polanharjo, Klaten
7. PG Delanggoe di Delanggu, Klaten
8. PG Tjepper di Ceper, Klaten
9. PG Manishardjo di Pedan, Klaten
10. PG Karanganom di Karanganom, Klaten
11. PG Kradjanredjo di Jatinom, Klaten
12. PG Prambonan di Bakalan, Manisrenggo, Klaten.

Baca Juga: Indonesia Raya Berkumandang Tiap Pukul 10.00 WIB, ASN Sragen Wajib Sikap Sempurna!

Dari daftar itu terlihat, sembilan dari 12 pabrik gula yang hilang itu ada di Klaten. Dengan demikian, semula ada 10 pabrik gula di Klaten. Salah satu di antaranya PG Gondang Winangun yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Meski sudah hilang, jejak-jejak berdirinya 12 pabrik gula di Soloraya tersebut masih ada sampai sekarang. Seperti di Sragen, salah satu bangunan yang pernah dipakai sebagai rumah dinas sinder tebu PG Kedoeng Banteng kini difungsikan sebagai Kantor Kecamatan Gondang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya