SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil menerjang genangan air. (Motorbeam.com)

Solopos.com, SOLO – Belakangan ini hujan sudah makin intensif turun di wilayah Soloraya. Pengemudi kendaraan pun harus berhati-hati karena bakal banyak menghadapi genangan air. Jangan sampai menerjang genangan

Di dunia otomotif, ada istilah aquaplaning. Dalam bahasa umum, istilah ini disebut juga dengan blong atau kehilangan kendali yang dialami oleh kendaraan. Kehilangan kendali yang dimaksud umumnya terjadi saat sedang kondisi hujan.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Jika pengemudi tidak menyiasati blong atau aquaplaning ini akibatnya bisa fatal.

 

Pengertian Aquaplaning

Dikutip dari laman Suzuki, Aquaplaning adalah suatu kondisi di mana kendaraan seperti mobil kehilangan daya cengkeram sehingga kehilangan kendali. Istilah ini sering disebut juga dengan hydroplaning, di mana sebab utamanya adalah genangan air, seperti hujan dan banjir.

Genangan air yang terlalu besar akan membuat mobil kesulitan dalam melaju atau bahkan tergelincir. Tidak hanya genangan air, aquaplaning juga bisa terjadi karena keadaan kendaraan yang tidak baik serta bobot kendaraan.

 

Penyebab dan Bahaya Aquaplaning

Penyebab utama aquaplaning tidak hanya genangan air hujan, tapi juga bisa disebabkan oleh cipratan air kendaraan lain yang lewat. Ketika mobil melewati jalan yang licin akibat berair, maka akan menjadi berbahaya jika tidak berhati-hati.

Ban mobil akan sulit dikendalikan sehingga daya cengkramnya menurun. Apalagi jika ban mobil tersebut sudah tipis. Risiko mengalami hydroplaning saat kondisi hujan akan lebih besar. Ban yang tipis tidak bisa lagi memecah genangan air.

Faktor penyebab lainnya adalah bobot mobil. Jika bobotnya semakin ringan, maka mobil akan mudah terangkat jika melewati genangan air. Hal ini tentu akan membahayakan karena mobil tidak bisa mengendalikan diri.

Belum lagi jika mobil melaju dengan kecepatan tinggi di jalan berair, maka akan mudah melayang atau mengambang. Jika tidak sigap mengendarai mobil, maka akan terjungkal dan terjadi kecelakaan. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati jika mengalami kondisi ini saat berkendara.

 

Ciri-Ciri mobil yang mengalami Aquaplaning

Ada beberapa hal yang dapat menjadi ciri-ciri mobil yang rentan atau sedang mengalami aquaplaning. Apabila terjadi beberapa ketidakwajaran seperti yang dijelaskan di bawah ini, maka Anda harus lebih sigap dan berhati-hatilah saat mengendarai mobil. Berikut ini ciri-cirinya.

 

Ciri pertama yang bisa dirasakan adalah suara mesin mendadak terdengar lebih keras dari biasanya. Hal ini karena mesin yang terkena genangan terlalu deras akan menjadi panas hingga menimbulkan suara.

Kemudian, seakan-akan Anda akan seperti mengubah kopling pada persneling. Padahal, Anda tidak melakukannya.

Kondisi ini akan membuat laju kendaraan menjadi lebih cepat sehingga tidak terkendali. Ciri berikutnya adalah, mobil terasa lebih ringan. Hal ini disebabkan oleh tekanan air yang lebih besar yang sanggup mengangkat dan mengambangkan mobil.

Selain itu, bagian belakang mobil pada sisi-sisinya akan terasa melayang. Kondisi ini disebut fishtailing.

Jika mengalami beberapa ciri di atas, sebaiknya jangan teruskan berkendara. Tunggu hingga kondisi jalanan surut atau Anda bisa mengendarainya dengan pelan dan hati-hati.

 

Cara mengatasi Aquaplaning

Jika mengalami aquaplaning pada mobil saat berkendara, pertama Anda tidak boleh panik. Kepanikan tersebut akan meningkatkan resiko bahaya. Lebih baik lakukan penanganan yang benar. Berikut adalah cara mengatasi kondisi hydroplaning yang wajib untuk dipahami.

 

1. Pegang setir lurus

Langkah penting dalam penanganan ini adalah pegang setir mobil dengan sigap dan lurus. Melihat keadaan yang sulit dikendalikan, maka Anda harus standby untuk mengendalikan kendaraan untuk melewati jalanan dengan genangan air akibat hujan deras tersebut.

 

2. Lakukan pengereman halus

Langkah berikutnya adalah melakukan pengereman dengan baik. Mobil yang melewati jalan licin harus direm beberapa kali agar tidak tergelincir. Namun, pengereman yang dilakukan harus sesuai. Jangan menginjak rem terlalu dalam. Lakukan setiap pengereman dengan lembut.

Pengereman tersebut bertujuan untuk membantu mobil melaju dengan stabil di jalanan basah. Fungsinya yaitu mengurangi dan mengontrol kecepatan kendaraan. Dengan begitu, mobil akan mampu dikendalikan dengan baik.

 

3. Turunkan pedal gas dengan lembut

Poin yang paling penting selain melakukan pengereman adalah menekan dan menurunkan pedal gas dengan lembut. Saat melewati jalanan dengan genangan air yang menghalangi, sebaiknya kurangi kecepatan mobil.

Batasi kecepatan atau laju mobil. Apalagi jika bobot mobil Anda tergolong ringan. Mempercepat laju kendaraan akan menambah resiko berkendara. Hal ini dikarenakan tekanan air yang cukup besar akan lebih mudah mengangkat mobil.

 

4. Matikan mode cruise control

Beberapa jenis kendaraan saat ini sudah didukung oleh fitur cruise control. Fitur ini berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan otomatis pada mobil. Mobil yang memiliki fitur ini dapat dijalankan dengan kecepatan stabil yang sudah diatur, sehingga pengemudi tidak perlu sering-sering menginjak pedal gas.

Jika kebetulan mobil Anda memiliki fitur canggih ini, sebaiknya segera matikan fiturnya saat melewati kondisi jalan yang tidak aman. Pengaktifan mode cruise control akan membahayakan karena Anda tidak mengendalikan kendaraan sendiri. Hal ini jauh lebih beresiko jika terjadi aquaplaning.

Setelah mematikan fitur tersebut, kendalikan mobil Anda dengan baik dan hati-hati. Lihat kondisi di sekitar jalan tersebut. Selain itu, kurangi kecepatan mobil agar posisi mobil mampu stabil saat berada di jalanan dengan genangan air.



 

4. Pastikan wiper baik

Poin penting lagi yang harus diperhatikan adalah komponen mobil terkait. Komponen pertama yang akan dibahas kali ini yaitu wiper mobil. Jika mengalami kondisi aquaplaning saat berkendara, pastikan wiper mobil bekerja dengan baik agar Anda bisa melihat kondisi jalan dengan jelas.

Hujan yang deras akan membuat kaca mobil tertutupi oleh tetesan air hujan. Oleh karena itu, gunakan wiper mobil dan sebaiknya gunakan gigi rendah saja saat melaju. Hal ini demi mencegah kehilangan kendali serta memberi keamanan saat mobil melewati turunan atau jalan berbelok.

 

5. Periksa kondisi ban

Komponen lain yang juga harus diperhatikan adalah ban mobil. Sebaiknya, periksa kondisi ban setiap akan melakukan perjalanan. Hal ini demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan seperti ban kempes, bocor, hingga aquaplaning.

Ban mobil sebagai komponen yang melajukan kendaraan sangat perlu dicek rutin. Jika permukaannya sudah tipis atau mengalami retak, sebaiknya ganti dengan yang baru. Ban dalam kondisi baik akan mampu memberikan performa mobil yang juga baik dalam kondisi apapun.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya