SOLOPOS.COM - Pertapaan Bancolono. (Youtube)

Solopos.com, KARANGANYAR — Di lereng Gunung Lawu terdapat beberapa objek wisata yang dianggap sakral salah satunya Pertapaan Bancolono di mana terdapat sendang yang digunakan untuk bersuci raja terakhir Majapahit .

Pertapaan ini merupakan petilasan Raja Majapahit terakhir Brawijaya V atau Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. Pertapaan yang berlokasi di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari jembatan Bancolono yang juga menjadi pembatas antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertapaan yang dianggap keramat oleh sebagian orang ini menjadi menjadi tempat tirakat. Konon banyak permohonan yang dikabulkan setelah melakukan tirakat di pertapaan ini.

Baca Juga: Pertapaan Bancolono Tawangmangu, Tempat Jujugan Presiden Kabulkan Hajat

Juru kunci Pertapaan Bancolono, Sarju, 90, membeberkan awal mula Brawijaya V singgah di tempat di lereng Gunung Lawu itu. Brawijaya V dan para pengawalnya lari ke Gunung Lawu keruntuhan Kerajaan Majapahit. Konon, sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu, sang raja bersama para pengawalnya mandi di sebuah sendang yang kini masuk di objek Pertapaan Bancolono.

“Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok [sendang putri] di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang [putra]. Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir,” ujar Mbah Sarju seperti dilansir laman Pemerintah Kabupaten Magetan.

Setelah bersuci rombongan kerajaan Majapahit itu melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Sesampainya di puncak, mereka mendirikan kerajaan sehingga dipercaya menjadi tempat moksa sang raja. Sementara tempat mandi Brawijaya V kemudian dinamakan Pertapaan Bancolono.

Baca Juga: Kisah Brawijaya V Bersuci di Lereng Gunung Lawu Sebelum Mendaki

Hingga kini, sendang tempat bersuci Brawijaya V dan rombongannya kerap dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Pengunjung yang ingin mandi di sendang harus mematuhi beberapa aturan seperti tidak boleh membawa kembang, mandi menggunakan sabun, sampo, dan sejenisnya sebagaimana tulisan di video Youtube Ki Cokro Lawu berjudul Pertapaan Eyang R. Bancolono..,, yang diunggah pada Kamis (6/1/2022) lalu.

sendang pertapaan bancolono
Sendang lanang yang digunakan bersuci Brawijaya V. (Youtube/ Jejak Ki Cokro Lawu)

Destinasi Meditasi Pejabat

Juru kunci Pertapaan Bancolono mengaku kerap melihat pengunjung yang berdoa, bersemedi untuk meminta jodoh, keselamatan, pangkat, hingga kelancaran rezeki. Tak hanya masyarakat biasa, Presiden dan pejabat-pejabat Tanah Air juga pernah datang bermeditasi seperti Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Bibit Waluyo, dan sejumlah wali kota dan bupati.

Sarju juga menjumpai banyak pejabat-pejabat dari luar Tanah Jawa. Politikus-politikus yang akan maju menjadi calon pemimpin daerah juga pernah datang ke Pertapaan Bancolono yang juga terdapat sendang Brawijaya V.

Baca Juga: Sosok Amangkurat I, Raja Mataram yang Dikenal Kontroversial dan Kejam

Menurut Sarju, malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon menjadi hari favorit para pengunjung untuk melakukan ritual. Pengunjung juga rutin bertapa pada Bulan Sura dan Dukutan setiap tujuh bulan sekali dengan membawa berbagai sajian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya