<p><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Hujan meteor Lyrid akan terjadi akhir pekan ini. <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180420/493/911557/lembaga-ramai-ramai-awasi-perekrutan-perdes-klaten" target="_blank">Lembaga</a> Penerbangan dan Antariksa Nasional (<a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180413/484/910129/badai-matahari-hantam-bumi-pekan-ini-begini-himbauan-lapan" target="_blank">LAPAN</a>) berbagi informasi waktu terbaik melihat fenomena langka itu.<br /><br />Berdasarkan laman <em>Wikipedia</em>, Hujan Meteor Lyrid merupakan fenomena hujan meteor yang terjadi setiap Bulan April. Biasanya setiap tanggal 16 sampai 26 April. Laman <em>Space.com</em> menyebut fenomena tersebut sudah dicatat peristiwanya sejak 2.600 tahun yang lalu. Pada 1922, hujan meteor ini tercatat ada luncuran 96 meteor per jamnya. Pada 1982 ada 80 luncuran meteor per jam.<br /><br /> Terkait fenomema ini LAPAN memberi imbauan waktu terbaik untuk menontonnya. Dilansir laman <em>Suara.com</em>, Jumat (20/4/2018) waktu terbaik untuk melihat Hujan Meteor Lyrid adalah dini hari. “Waktunya dini hari sebelum subuh. Mulai hari Sabtu sampai Senin 21-23 April 2018,” jelas Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, seperti dikutip <em>Suara.com.</em> <br /><br />Thomas juga mengimbau masuarakat untuk menonton langit Timur-Utara. Tak hanya itu, Thomas mengungkap daerah yang minimal polusi cahaya akan mendapatkan tampilan lebih baik saat Hujan Meteor Lyrid.<br /><br />“Lokasi pengamatan harus cerah, jauh dari polusi cahaya lampu, dan medan pandang tak terhalang pohon atau bangunan,” tambah Thomas.</p>
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda