SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengajak anak belajar puasa (Freepik)

Solopos.com, SOLO--Tidak sedikit orang tua disergap rasa ingin tahu sebenarnya berapa usia ideal anak bisa mulai belajar puasa? Jika dilakukan sedini mungkin, janagn-jangan mempengaruhi tumbuh kembang mereka?

Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Bulan Ramadan seperti sekarang ini biasanya tak sedikit orang tua mengajak anak belajar puasa. Dokter spesialis anak konsultan nutrisi Aryono Hendarto mengungkapkan bahwa orangtua tidak boleh memaksa anak untuk ikut puasa bila belum akil balig.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Kecuali dia sudah balig. Kalau anak laki-laki ditandai sudah mimpi basah, sedangkan anak perempuan sudah haid. Itu baru wajib. Kalau belum balig, jangan dipaksa ya," kata dalam webinar daring bersama Guru Besar FKUI lainnya sebagaimana melansir laman Liputan6.com, Selasa (13/4/2021).

Baca Juga: 6 Olahraga Ini Bisa Dilakukan Saat Puasa

Secara ilmiah ada alasan mengapa anak yang sudah akil balig yang wajib puasa. Saat anak sudah akil balig, kata Aryono, pertumbuhan masih terjadi tapi tidak sepesat sebelumnya.

Terkait pertumbuhan yang menjadi perhatian Aryono adalah pada anak yang baru belajar puasa di kisaran umur 6-10 tahun. Jika asupan protein hewani saat belajar puasa atau sudah bisa puasa terpenuhi, bisa berimbas pada pertumbuhan.

"Salah satu yang penting terhadap pertumbuhan adalah diperlukannya asam amino lengkap. Nah, asam amino lengkap ini ada di protein hewani," kata pria kelahiran Nebraska, Amerika Serikat 60 tahun lalu itu.

Oleh karena itu, Aryono mengingatkan kepada orang tua agar memenuhi kebutuhan asupan protein hewani anak saat sahur atau berbuka. Misalnya dari daging sapi, ayam, ikan, telur.

Sementara dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik Cut Nurul Hafifah mengatakan orang tua bisa mulai mengajarkan puasa ketika anak berusia di atas 7 tahun. "Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui," kata Nurul.

Nurul menjelaskan, semakin kecil usia anak maka cadangan glikogen yang dmiliki semakin sedikit. Hal itu membuat bayi dan balita lebih berisiko mengalami hipoglikemia atau kadar gula dalam darah berkurang.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta ini mengatakan anak di bawah 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa.

Baca Juga: Begini Cara Tes GeNose Saat Puasa Agar Tetap Akurat

"Anak yang berusia di bawah usia 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa," jelasnya sebagaimana mengutip laman Antaranews.com.

Selain itu, kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan di sekolah.

Seiring berjalannya usia, dampak kesehatan yang tak diinginkan akibat puasa makin jarang ditemui. Ketika anak remaja, risiko hipoglikemia juga berkurang. Anak sudah mampu menahan lapar dan haus.

Puasa makanan padat

Sebagai langkah awal, coba ajak anak belajar puasa makanan padat terlebih dahulu. Izinkan anak tetap minum air untuk menghindari kekurangan cairan, terutama bila cuaca panas. Anda dapat memulai mengajak anak berpuasa selama 6 jam, misal berpuasa sejak bangun pagi hingga jam 12 siang.

Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapar dari makanan yang sehari-hari dimakan.

Baca Juga: Tanpa Minum! Ini 4 Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa

Selanjutnya Anda dapat mulai mengajari anak untuk menahan haus. Umumnya anak masih dapat menoleransi tidak minum air selama 2 jam-4 jam. Cut mengingatkan orang tua untuk memberi makanan bergizi saat sahur dan berbuka karena anak masih tumbuh dan berkembang.

Saat sahur, berikan anak makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak. Hindari memberikan makanan yang mengandung gula sederhana, seperti makanan ringan yang manis. Anda dapat memberikan susu yang merupakan sumber zat gizi yang lengkap untuk anak pada saat sahur dan berbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya