SOLOPOS.COM - Ilustrasi Panen Padi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Menyikapi turunnya produktivitas tanaman padi, Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul telah menyiapkan langkah strategis untuk pencapaian produksi.

Salahsatu upaya yakni mengoptimalkan peran Sekolah Lapang Pengelolaan Tanam Terpadu (SLPTT) untuk lebih mendekatkan uji coba menanam padi dan tanaman pangan yang telah disiapkan pemerintah kepada anggota Gapoktan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul Yunianti menambahkan untuk mencapai target produksi tanaman pangan Bantul dibutuhkan anggaran sekitar Rp3,9 miliar.

Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pertemuan, pengembangan tanaman pangan dan pelatihan bagi 74 Gapoktan yang ada di Kabupaten Bantul. Tidak saja padi, melainkan juga menggenjot produktivitas tanaman lain seperti jagung sebesar 26.539 ton pipil kering dan juga mendorong 4.284 ton produktivitas kedelai yang areal tanamnya di Bantul masih cukup terbatas.

Penurunan produktivitas padi ini juga diakui petani tradisional di Bantul bernama Murjito. Perhitungan tradisional melalui jumlah karung yang digunakan untuk membawa pulang padi pada panenan kali ini tidak maksimal.

“Biasanya bisa bawa pulang 20 karung tapi sekarang hanya 18 karung,” ujar petani yang ditemui di sawahnya tak jauh dari perempatan Klodran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya