SOLOPOS.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini ketika berpidato pada pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Solo di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Presiden Joko Widodo membuka Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2022 di Stadion Manahan Kota Solo pada Sabtu (19/11/2022).

Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2022 diselenggarakan di Kota Solo mulai Jumat hingga Minggu (18-20/11/2022). Pada Muktamar Muhammadiyah 2022 mengusung tema Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta sedangkan tema Muktamar Aisyiyah adalah Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, ketika berpidato pada pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Kota Solo pada Sabtu (19/11/2022) menyampaikan Aisyiyah terus mendorong perempuan memajukan kehidupan dan peradaban bangsa.

Dia menjelaskan spirit tema Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa itu tak terlepas dari perjuangan yang telah dilakukan selama satu abad. Organisasi menjalankan sejumlah agenda strategis untuk menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks.

Ia menyampaikan Aisyiyah berupaya membangun bangsa melalui pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, serta pembinaan keagamaan. Namun, dia mengakui bahwa Aisyiyah menghadapi tantangan dan permasalahan yang semakin kompleks dalam kehidupan setelah satu abad.

Baca Juga : Cerita Keseruan Penggembira Muktamar Gowes Semarang-Manahan Seorang Diri

“Untuk menghadapi sejumlah tantangan Aisyiyah menyiapkan pemikiran-pemikiran dan agenda strategis organisasi yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan,” kata dia.

Menurut dia, salah satu pembahasan pada Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2022 ini merupakan risalah perempuan berkemajuan. Pandangan Aisyiyah tentang perempuan berkemajuan adalah alam pikiran dan kondisi kehidupan perempuan yang maju dalam segala aspek kehidupan tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural sejalan dengan ajaran Islam.

“Perempuan berkemajuan dalam pandangan Islam adalah kehidupan perempuan yang memiliki derajat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi. Ukuran kemuliaan terletak pada ketakwaan, iman, ilmu, dan amal saleh,” jelasnya.

Lebih lanjut Siti Noordjannah mengatakan perempuan berkemajuan dalam relasi sosial merupakan entitas individu dan kelompok yang inklusif, hidup menyatu, damai, dan bersinergi dengan seluruh insan dari berbagai latar belakang secara adil dan tanpa diskriminasi.

“Sungguh penting kehadiran perempuan berkemajuan membawa nilai-nilai ajaran Islam yang damai, harmoni, menjunjung tinggi keadaban mulia, dan berwawasan di tengah kehidupan bangsa dan dunia yang masih ditandai dengan konflik, kekerasan, diskriminasi, serta problem sosial-ekonomi termasuk yang dialami perempuan,” jelasnya.

Baca Juga : Jokowi Bagi Kaus, Ganjar Jalan Kaki, & Anies Baswedan dalam Pembukaan Muktamar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya