SOLOPOS.COM - Sekjen Dewan Energi Nasional Djoko Siswanto (Solopos TV)

Solopos.com, SOLO -- Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto mengatakan masih ada sejumlah tantangan pemenuhan kebutuhan enegeri di Indonesia. Untuk itu pemerintah terus melakukan langkah-langkah terkait hal itu.

“Tantangan tersebut adalah kebutuhan energi yang terus meningkat, sementara pasokan kapasitas energi terbatas,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto dalam talkshow virtual Solopos dengan tema, Outlook Energy Indonesia 2021, Rabu (6/1/2021) malam.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Ada tiga nara sumber dalam talkshow yang didukung PLN. yakni Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto. Lalu Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dan Deputy CEO PT Adaro Power, Dharma Djojonegoro. Dengan host talkshow virtual, Direktur Bisnis Solopos Grup Suwarmin.

Outlook Energy Indonesia 2021, Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi

Lebih jauh Djoko Siswanto menyampaikan tantangan dalam pemenuhan kebutuhan energi itu karena saat ini ada beberapa hal yang mempengaruhinya. Seperti produksi minyak mentah dalam negeri turun (crude), sementara impor BBM jenis gasoline dan crude meningkat.

“Hal lainnya adalah LPG yang masih impor, sementara ekspor batubara tertekan karena adanya kebijakan energi bersih di sejumlah negara. Kemudian infrastruktur gas dan listrik belum terintegrasi di Indonesia,” ujar Djoko Siswanto.

Kendati demikian, Pemerintah Indonesia menurut Djoko Siswanto telah menyiapkan beberapa solusi untuk memenuhi tantangan kebutuhan energi tersebut. Di antaranya, untuk minyak mentah akan dilakukan peningkatan produksi hingga 1 juta barel per hari. Termasuk mengakuisisi lapangan minyak luar negeri untuk kebutuhan kilang. Kemudian meningkatkan kapasitas kilang untuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Benarkah Beda PNS dan PPPK Hanya Pada Tidak Adanya Uang Pensiun? Simak Ini Dulu

Tantangan Kebutuhan Energi di Indonesia. (Solopos TV)

Jaringan Gas

Selanjutnya solusi tantangan kebutuhan energi, adalah mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi seperti Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi dan gas untuk industri. Lalu meningkatkan pengunaan kendaraan bermorot listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia.

Kemudian mempercepat pemanfaatan pembangkit EBT (Energi Baru dan Terbarukan) dengan pemanfaatan sumber energi. Seperti air, sinar Matahari, dan angin. Di mana saat ini didominasi PLTS atau pembangkit listrik tenaga surya.

Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe Kurangi Ukuran Produk

Selain itu, lanjut Djoko Siswanto, meningkatkan produksi LPG domestik, pembangunan jaringan gas kota untuk pemenuhan kebutuhan energi. Kemudian pembangunan transmisi listrik, meningkatkan produksi DME, dan mendorong penggunaan kompor listrik.

“Jaringan gas, kita optimis di 2021 dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi bisa terkoneksi. Saat ini ada beberapa wilayah yang belum tersambung seperti di Dumai, kemudian Cirebon-Semarang. Jika ini sudah terkoneksi, diharapkan ada pertumbuhan permintaan gas termasuk untuk rumah tangga,” ujar Djoko Siswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya