SOLOPOS.COM - Ilustrasi sakit perut. (Istimewa/Pinterest)

Solopos.com, JAKARTA — Pada awal serangan Covid-19 gejala yang dialami biasanya menyerang sistem pernapasan. Namun, pengaruh mutasi virus corona kini juga muncul dengan menyerang sistem pencernaan.

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Virly Nanda Muzellina menyatakan 60-80 persen pasien Covid-19 mengalami keluhan masalah pencernaan. “Bahkan ada yang datang tanpa keluhan gejala pernafasan hanya gejala pencernaan saja yang dialami, dan setelah di tes pasien itu positif Covid-19,” ujarnya secara virtual pada Instagram resminya Yayasan Gastroenterologi Indonesia, @ygi.or.id.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Jakarta Lanjutkan Uji Coba PTM saat Ledakan Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Biasanya keluhan saluran pencernaan terkait Covid-19 ini akan diiringin oleh gejala lainnya seperti muntah, mual, nyeri dan pusing.

Virly menjelaskan jika Covid-19 masuk ke tubuh itu berdasarkan reseptor atau suatu zat yang membuat virus tersebut ada disana. Dan pada saluran pencernaan terdapat suatu zat yang membuat virus mengikat di organ tersebut. Sehingga saat virus masuk dan mengikat akan membuat inveksi.

Virus Corona di Feses

Dalam beberapa studi yang telah melakukan penelitian tersebut bahkan menunjukkan saluran tinja dan feses juga terdapat virus corona pemicu Covid-19. Oleh karena itu, beberapa ahli masih mempelajari apakah swab tes pada anal diperlukan untuk gejala saluran pencernaan.

Dan sampai saat ini juga masih diteliti apakah dari saluran tinja dan feses akan menularkan virus corona penyerang sistem pencernaan.

Baca Juga: Terima Pegawai KPK Gagal TWK, Begini Respons MUI…

Untuk itu, masyarakat harus benar-benar dalam menjaga kebersihan dan menjaga anggota tubuhnya. Pada saat tubuh menunjukkan gejala keluhan pada pencernaan dan tidak berubah membaik dengan obat-obatan, langkah yang harus dilakukan adalah periksa diri pada pihak yang terkait.

“Kini di Indonesia sendiri pasien Covid-19 ada yang datang dengan gejala di saluran pernapasan saja, gejala di saluran pernafasan dan pencernaan, dan gejala di saluran pencernaan saja. Namun untuk tesnya sendiri kini masih menggunakan tes swab atau PCR seperti keluhan untuk pernafasan karena swab untuk anal belum dianjurkan,” tutupnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya