SOLOPOS.COM - Ilustrasi menonton konten pornografi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Pornografi, selain dilarang agama, juga merupakan aktivitas yang merusak otak. Candu keseringan nonton bokep bahkan disebut-sebut akan lebih parah dari narkoba.

Sudah Tobat, Penampilan Baru Mantan Bintang Porno Ini Bikin Jatuh Cinta

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Mengutip laman RSUD Sardjito, Kamis (6/2/2020), seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak.

Dampak Berlebihan Nonton Bokep

Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi. Kerusakan otak yang diserang oleh pornografi adalah Pre Frontal Korteks (PFC).

Ekspedisi Mudik 2024

Bagi manusia bagian otak ini merupakan salah satu bagian yang paling penting karena bagian otak ini hanya dimiliki oleh manusia sehingga manusia memiliki etika bila dibandingkan binatang.

Mafindo Soal Kerawanan Pilkada 2020: Awas Hoaks & Kampanye Hitam!

Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.

Awalnya saat melihat pornografi, reaksi yang ditimbulkan adalah perasaan jijik, hal ini terjadi karena manusia mempunyai sistem limbik, sistem ini pula yang mengeluarkan hormon dopamin untuk menenangkan otak, tetapi dopamin juga akan memberi rasa senang, bahagia sekaligus ketagihan.

Dopamin mengalir ke arah PFC, PFC menjadi tidak aktif karena terendam dopamin. Apabila dopamin semakin banyak maka seseorang akan timbul rasa penasaran dan semakin kecanduan melihat pornografi. Namun untuk memenuhi kepuasan dan kesenangannya, seseorang akan melihat yang lebih porno atau vulgar lagi untuk memicu dopamin yang lebih banyak.

Kisah Jumeri, Mantan Kepala SMKN 1 Bawen yang Kini Jadi Dirjen di Kemendikbud

Karena terus dibanjiri dopamin, PFC akan semakin mengkerut dan mengecil dan lama-lama menjadi tidak aktif akibanya fungsi dari bagian otak ini semakin tidak aktif.

Level Kecanduan

Tingkat kecanduan pornografi menurut psikolog terkemuka Amerika Serikat Burrhus Frederic Skinner dibagi menjadi tujuh level. Berikut sebagaimana mengutip the Occidental Observer;

  • Level 1 : melihat pornografi sekali atau dua kali setahun, paparan sangat terbatas
  • Level 2 : beberapa kali setiap tahun tetapi tidak lebih dari enam kali, fantasi sangat minimal
  • Level 3 : mulai muncul tanda kecanduan, sebulan sekali, mencoba menahan diri
  • Level 4 : mempengaruhi fokus untuk tugas sehari-hari, beberapa kali dalam sebulan
  • Level 5 : Setiap minggu, berusaha keras untuk berhenti, namun mulai mengalami gejala withdrawal
  • Level 6 : Setiap hari untuk memikirkan pornografi, menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan
  • Level 7 : perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan bila tidak melihat pornografi, konsekuensi negatif

Kata Dokter Boyke

Dr. Boyke, SpOG mengatakan kecanduan film porno atau bokep memiliki efek yang sama dengan kecanduan ganja. Kebiasaan tersebut juga dapat merusak otak tengah manusia. "Kecanduan film porno bisa membuat otak tengahnya tidak bekerja. Jika otak tengahnya sudah mulai tidak beres, dia akan berpikir ke arah pornografi terus-menerus," ungkap dr. Boyke dilansir  Okezone, Jumat (7/2/2016).

Pria yang kecanduan lebih tertarik nonton film bokep ketimbang berhubungan seks dengan istrinya. Berawal dari itu, pornografi secara signifikan mempengaruhi kehidupan seks seorang pria yang kecanduan film pornografi.

Viral! Penjual Es Krim Pemalang Ajak Bocah Nonton Film Porno, Akhirnya Diusir Warga

Pornografi adalah tema konten berupa sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lain melalui berbagai bentuk media komunikasi. Pornografi memuat unsur kecabulan atau eksploitas seksual yang melanggar norma kesusilaan.

Respons yang Lamban

Dilansir Daily Mail, sebuah studi yang dipublikasikan JAMA Psychiatry pada 2014 menemukan, orang-orang yang sering menonton film bokep akan memiliki respons yang lamban terhadap stimulasi seksual di kehidupan nyata.

Peneliti asal Jerman juga mengungkapkan bahwa otak akan membutuhkan dopamin yang lebih banyak agar bisa merasakan rasa yang sama, ketika beraktivitas maupun saat berhubungan seks secara nyata. Karena kebutuhan tersebut, maka orang yang suka nonton film bokep akan terus menonton film porno demi memenuhi kebutuhan otak akan dopamin.

Tung Pang Cycling, Pesepeda Seksi yang Foto-Fotonya Bikin Ngilu

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Psychology Today, membludaknya kebutuhan dopamin berarti membuat penonton film porno mulai memerlukan pengalaman ekstrem yang meningkat untuk bisa terangsang secara seksual.

Sayangnya, pecandu film porno akan lebih mudah terangsang melalui gambar ataupun film, lalu akan sulit terangsang pada pasangannya saat akan berhubungan seksual, sehingga ia akan kesulitan saat berada di atas ranjang bersama pasangan.

Sudah menjadi rahasia umum bila pornografi dapat menimbulkan kecanduan, candu pornografi menjadi salah satu isu serius di seluruh dunia, termasuk indonesia.

Sempat Viral, Spanduk Pasar Rakyat Alkid Solo Hanya Terpasang Beberapa Jam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya