SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANJARNEGARA—Krisis kegempaan yang melanda Dieng mulai turun. Warga yang mengungsi diperbolehkan pulang dengan sejumlah syarat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan  Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengatakan aktivitas Dieng Minggu (21/4) pukul 06.00 WIB-12.00 WIB terjadi tiga kali gempa vulkanik dalam dan satu kali gempa vulkanik dangkal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu tercium bau belerang pada jarak 1000 m dari kawah timbang ke arah barat dan tidak tercium 1500 m ke arah selatan. Pengukuran gas vulkanik berbahaya di dalam retakan tanah akibat gempa terasa MMI II – V pada 19 April 2013 di Desa Kepakisan, Desa Pekasiran dan Desa Pasurenan tidak terdeteksi adanya gas vulkanik berbahaya bagi kehidupan.

Ekspedisi Mudik 2024

Krisis kegempaan Dieng telah menurun, ditengarai menurunnya jumlah dan energi gempa tektonik lokal. Namun aktivitas vulkanik Kawah Timbang masih tinggi. Untuk itu agar aktivitas masyarakat dalam radius satu km dari Kawah Timbang mengikuti arahan tim ahli dari Pos Gunung Dieng,” kata Surono kepada harianjogja.com.

PVMBG juga sudah membolehkan pengungsi untuk kembali ke rumah. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Berikut empat syarat yang direkomendasikan PVMBG untuk pengungsi yang akan pulang:

1. Masyarakat dapat kembali dan menghuni rumah masing – masing jika rumah tersebut tidak terdapat rekahan yang berpotensi membahayakan penghuninya.
2. Agar masyarakat tidak menghuni rumah – rumah yang berda di kaki lereng, dimana lereng bagian atas bagian – bagian rumah tersebut telah terjadi retakan akibat goncangan gempabumi tanggal 19 April 2013.
Kalau terpaksa menghuni maka harus waspada.
3. Rumah layak huni ditentukan oleh dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
4. Masyarakat agar tetap tenang tidak mempercayai isu – isu yang tidak jelas sumbernya tentang gempabumi susulan dan ancaman bahaya lainnya seperti gas beracun. Semua retakan yang terjadi akibat gempabumi 19 April 2013 tidak mengeluarkan gas yang berbahaya bagi kehidupan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya