SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasokan listrik PLN (Istimewa/PLN)

Solopos.com, JAKARTA -- PLN menyiapkan keandalan jangka panjang pasokan listrik dan uap wilayah kerja blok Rokan. Seperti diketahui blok Rokan adalah blok migas berbasis di Riau yang sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Blok Rokan selanjutnya akan dikelola Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pengelolaan blok Rokan oleh Pertamina bakal dimulai pada 9 Agustus 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebagai pemegang Izin Usaha Penyaluran Tenaga Listrik (IUPTL) Blok Rokan, PLN tengah menyiapkan keandalan pasokan listrik jangka panjang di blok migas tersebut.

Baca juga: Para Idol K-Pop Ini Punya Kebiasaan Makan yang Aneh, Siapa Saja?

Hal ini menindaklanjuti komitmen sinergitas antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditandai dengan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) antara PLN dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR) bulan Februari 2021.

Kesiapan pasokan dari PLN didukung dengan sistem kelistrikan Pulau Sumatra saat ini yang memiliki cadangan daya sebesar 2.808 Mega Watt (MW). Sistem kelistrikan Sumatra saat ini memiliki daya mampu sebesar 8.852 MW dengan beban puncak sebesar 6.044 MW.

Selain itu, guna menjamin keandalan pasokan listrik dan uap, PLN akan membangun 5x100 MW converter yang 4 (empat) unit akan beroperasi secara kontinyu dan 1 (satu) unit dalam posisi standby.

Baca juga: Kuota Elpiji 3 Kg Sukoharjo Belum Ditambah Jelang Bulan Puasa

Dua Jalur Transmisi

Keandalan tersebut didukung dengan pasokan ke titik koneksi PLN-PHR melalui dua jalur transmisi 150 kV, yaitu dari sistem kelistrikan Pekanbaru (New Garuda Sakti-Balai Pungut) dan dari sistem kelistrikan Dumai (Duri–Balai Pungut).

Tak hanya itu, PLN juga menyiapkan skema pasokan backup (cadangan) apabila terjadi gangguan, dengan mengoptimalkan pembangkit eksisting di Balai Pungut dengan total daya mampu 250 MW.

Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN membagi dalam dua tahapan yakni masa transisi dan masa permanen.

Baca juga: Cari Korban Lewati Aplikasi Kencan dan Mengaku Kasatreskrim, Pria Bantul Ini Cabuli 4 Wanita

“Sesuai SPJBTLU, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu masa transisi hanya selama tiga tahun yang dimulai dari Agustus 2021 sampai dengan Agustus 2024. Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan,” Jelas Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, Agung Murdifi, sesuai rilis yang diterima Solopos.com.

Dia melanjutkan layanan permanen PLN akan diberikan mulai tanggal 8 Agustus 2024, yaitu dengan menginterkoneksikan sistem kelistrikan pada wilayah kerja Rokan dengan interkoneksi sistem kelistrikan Sumatra.

Baca juga: Suzuki GSX250F Hadir di Thailand, Dijual Rp60 Juta

“Pada masa permanen, Blok Rokan akan dipasok dari sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera dan uap akan dipasok dengan pembangunan steam generator yang lebih andal. Kami juga menyiapkan opsi tambahan pasokan listrik dari PLTG relokasi. PLN akan memberikan pasokan listrik jangka panjang andal tanpa padam bagi PHR,” ujarAgung.

Melalui pasokan listrik jangka panjang dari PLN, blok Rokan akan memperoleh keandalan operasional yang terjamin dan biaya operasi yang lebih efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya