SOLOPOS.COM - Gunung Bromo (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, SOLO – Erupsi beruntun dari Sinabung dan Kelud memicu banyaknya prediksi erupsi  untuk sejumlah gunung. Berbagai pesan berantai menyebutkan Krakatau dan sejumlah gunung dengan letusan legendaris lain akan menyusul memuntahkan isinya. Sayangnya tidak semua pesan dapat dipercaya.

Data pencarian google menyebutkan empat gunung berapi selain Gunung Kelud jadi pencarian populer di situs itu. Empat gunung diantaranya Semeru, Krakatau, Merapi dan Slamet. Tak bisa dipungkiri hal ini disebabkan tersebarnya berita yang menyebutkan gunung-gunung itu akan erupsi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data BNPB dalam situs bnpb.com pada Senin (17/2/2014) menyebutkan ada 2 gunung berstatus awas, 3 berstatus Siaga dan 5 berstatus wapada. Apakah empat gunung di pencarian teratas google itu masuk dalam daftar? Berikut penjelasannya seperti dikutip dari catatan BMKG dan BNPB;

Krakatau

Setiap terjadi letusan gunung, nama Krakatau hampir selalu terseret. Kenangan pahit erupsi Krakatau yang legendaris membuatnya selalu diceritakan. Maklum saja, ledakan Krakatau bahkan berdampak hingga keluar negeri.

Namun beda seperti biasanya yang hanya jadi kisah epik, kini sang legendaris dikatakan akan kembali memuntahkan isisnya. Dalam sebuah pesan berantai gunung ini akan erupsi. Sayangnya kabar ini buru-buru dikonfirmasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologo (PVMBG).

Kepala PVMBG, Muhammad Hendrasto mengatakan Gunung Anak Krakatau dalam status level II atau Waspada artinya masih dalam status normal.

Menurut Hendrasto, saat ini aktivitas vulkanik Anak Krakatau relatif stabil, namun dalam radius satu kilometer dari puncak gunung, nelayan dan pengunjung dilarang naik atau mendarat di pulau Gunung Anak Krakatau.

Beda dengan PVMBG, BNPB tidak memasukkan Krakatau dalam status level II. BNPB dalam situs resmi menyebut Krakatau normal.

Gunung Anak Krakatau terakhir meletus pada 2 September 2012 memuntahkan material pijar hingga ketinggian 200-300 meter.

Selepas letusan 2001, Anak Krakatau kembali aktif mulai 23 Oktober 2007 hinga 10 Juli 2011. Status gunung itu sempat naik menjadi siaga pada 30 September 2011 sebelum diturunkan ke level II atau waspada mulai 26 Januari 2012.

Merapi

Letusan besar Gunung Kelud tetap tidak mengganggu Merapi. Gunung di perbatasan Jawa Tengah-DIY tersebut hingga Jumat (14/2/2014) pagi terpantau normal.

“Merapi tetap normal,” terang Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Subandriyo melalui pesan singkatnya kepada JIBI/Harianjogja.

Sebelumnya Subandriyo memastikan getaran yang terasa hingga Solo dan DIY tidak terkait dengan Merapi yang pengawasannya ada di bawah BPPTKG.

Adanya getaran yang cukup luas dari Kelud, menurutnya, menunjukkan sumber letusan gunung tersebut mirip dengan letusan Merapi 2010 yang sumbernya jauh di bawah gunung. Kondisi tersebut biasanya akan memunculkan letusan besar.

Erupsi merapi yang berdampak luas terakhir kali terjadi pada September 2010. Saat itu Yogyakarta dan sebagian wilayah di Jawa Tengah lumpuh akibat debu vulkanik.

Slamet

Versi situs resmi BNPB, Gunung Slamet tidak masuk dalam catatan 10 gunung dalam status di atas normal. Sementara PVMBG menyebut saat ini status gunung Slamet berada di level II atau waspada.

Dilansir Antara, Sabtu (15/2/2014), Petugas Pendakian Jalur Bambangan Pemalang, Sugeng Riyadi mengatakan berkaitan dengan meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur pada Kamis malam (13/2/2014), kata dia, tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

“Kami telah berkoordinasi dengan vulkanologi Gunung Slamet di Pos Pengamatan Gambuhan dan diketahui jika status Gunung Slamet saat ini dalam status masih aman dan normal,” katanya.

Dampak dari letusan Gunung Kelud yang dirasakan warga setempat hanya guyuran abu vulkanik saja dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

Meski begitu jalur pendakian Gunung Slamet telah ditutup sejak awal Februari 2014 dengan alasan cuaca buruk.

Semeru



Semeru berada pada status Normal. Meski letaknya tidak jauh dari Gunung Kelud, Semeru tidak terdampak. Seperti dikatakan Kepala PVMBG, Muhammad Hendrasto letusan Gunung Kelud tidak seperti penyakit menular.

Gunung Semeru sebenarnya masih dalam satu ring of fire dengan Gunung Kelud. Namun nyatanya tak terpengaruh oleh aktifitas Gunung itu.

Sama dengan Gunung Slamet pendakian Gunung Semeru dan Bromo ditutup sejak Januari hingga April nanti karena badai, longsor dan banyaknya pohon tumbang.

Semeru jadi salah satu gunung legendaris di Indonesia. Gunung ini adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Pada 12 Juni 2006, BMKG yang saat itu bernama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, mencatat gempa vulkanik dengan kekuatan 1,8 Skala Richter (SR) akibat aktivitas Gunung Semeru.

Bromo

Bromo jadi salah satu gunung yang disangkutkan dengan letusan Gunug Kelud. Dalam sebuah pesan berantai di aplikasi chatting Whatsapp Bromo dikatakan telah masuk status Siaga. Namun sepertinya kabar ini hanya hoax.

Bromo menurut BNPB masuk dalam status normal. Versi PVMBG gunung ini berstatus Warpada pada level II yang artinya tidak terlalu mengkhawatirkan. Bersama Semeru gunung ini yang letaknya tidak jauh dari Kelud, tetap tidak terdampak.

Letusan Gunung Kelud dipastikan petugas Pos Pengamat Gunung Bromo-Merapi, tidak mempengaruhi dan berdampak pada Gunung Bromo.

“Saya tegaskan kembali, kalau saat ini status Gunung Bromo masih pada status level 2 yang artinya waspada. Adapun mengenai isu yang beredar di masyarakat kalau Gunung Bromo statusnya siaga 1 itu tidak benar,” kata Moch, Syafi’i, Petugas Pos Pengamat Gunung Bromo-Merapi seperti dikutip dari beritajatim.com, Jumat, (14/2/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya