SOLOPOS.COM - Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tony Arifin, 37, yang meninggal saat evakuasi, Kamis (16/2/2017). (Istimewa)

Banjir Boyolali, seorang anggota TRC BPBD terperosok dan hanyut saat membersihkan selokan yang tersumbat.

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tony Arifin, saat melakukan evakuasi banjir di Dukuh Gatak, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Kamis (16/2/2017) malam. Tony terperosok di selokan saat membersihkan sampah yang menyumbat saluran air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dihimpun Solopos.com, Jumat (17/2/2017) pagi, dari lelayu yang beredar di aplikasi chatting, Tony Arifin, 37, dimakamkan Jumat pukul 10.00 WIB di Hastonoloyo Sikembang, Desa Pusponegoro, Kecamatan Musuk, Boyolali.

Surat lelayu yang beredar via Whatsapp. (Istimewa)

Surat lelayu yang beredar via Whatsapp. (Istimewa)

Dari lelayu itu diketahui, Tony meninggal Kamis pukul 19.15 WIB. Tony menginggalkan dua anak, David Raditya Saputra, Dhea Aulia Pramudita, dan seorang Istri, Heni Karsini.

Bukan hanya lelayu, foto Tony Arifin, juga beredar di media sosial. Foto itu memperlihatkan sosok Tony mengenakan baju hitam membawa kaus polo oranye. Foto itu diberi tulisan “selamat jalan kawan.”

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tony Arifin, 37, yang meninggal saat evakuasi, Kamis (16/2/2017). (Istimewa)

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Tony Arifin, 37, yang meninggal saat evakuasi, Kamis (16/2/2017). (Istimewa)

Informasi yang diterima Solopos.com, Kamis, saat itu Tony bersama anggota TRC lainnya sedang berupaya mengevakuasi warga yang kebanjiran. Toni sedang membersihkan sampah di tepi jalan Semarang-Solo, tepatnya di depan kantor BRI Cabang Banyudono.

Tony tiba-tiba terperosok ke dalam saluran air. Saat itu aliran air masih sangat deras. Toni langsung hanyut dan menghilang terseret arus.

Camat Banyudono, Rita Puspitasari, membenarkan informasi tersebut. Hingga berita ini diunggah, TRC terus melakukan pencarian di sepanjang selokan utara jalan Solo-Semarang ke arah timur.

Seperti diketahui, hujan deras Kamis sore menyebabkan banjir di Dukuh Ngancar hingga Dukuh Gatak, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Nur Khamdani, menjelaskan banjir terjadi karena got di tepi jalan Semarang-Solo di beberapa titik tersumbat sehingga air meluap hingga menggenangi pemukiman warga di Dukuh Ngancar hingga Gatak serta jalan raya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya