Solopos.com, SOLO – Gojek dan Gogoro sah bekerja sama untuk memulai uji coba kendaraan skuter elektrik di Jakarta. Berikut skema kerja sama yang juga didukung Pertamina tersebut.
Mengutip siaran pers Gogoro, 2 November lalu, 250 Smartscooter bakal dioperasikan. Operasi skuter tersebut bakal didukung empat GoStation alias stasiun penukaran baterai.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
GoStation tersebut bakal ditempatkan di lokasi SPBU Pertamina. Setelah itu, uji coba bakal ditingkatkan melalui penerjunan 5.000 skuter dan lebih banyak lagi stasiun penukaran baterai.
Baca Juga: Unik, Konsep Tukar Baterai Gogoro Calon Kendaraan Gojek
Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, GoStation merupakan tempat penukaran baterai. Bentuk GoStation menyerupai loker yang berisi baterai-baterai yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh pengguna Gogoro.
Pengguna tak perlu menunggu pengecasan baterai, melainkan cukup menukarkan baterai yang hampir kosong dengan baterai yang sudah siap digunakan untuk melanjutkan perjalanan. Sementara sistem pembayarannya pun melalui satu sentuhan yang terdapat di aplikasi.
Gogoro mengklaim menjadi leading dalam inovasi global dan propulsi listrik kompak, desain baterai pintar dan sistem pertukaran beterai. Serta layanan cloud yang canggih memanfaatkan kecerdasan buatan mengelola ktersediaan serta keamanan baterai.
Baca Juga: Yamaha Bikin Skuter Listrik dengan Mesin Setara Motor 125cc
Platform pertukaran baterai Gogoro tersebut disebut telah diakui Guidehouse Insight. Yang menjadikan Gogoro menyandang predikat sebagai perusahaan pertukaran baterai terkemuka untuk kendaraan ringan perkotaan.
Saat ini, Gogoro menyebut pihaknya telah mendukung 400.000 pengendara dan 2.100 stasiun pertukaran baterai. Sebanyak 270.000 pertukaran baterai setiap hari disebut telah berhasil terlayani hingga saat ini.
Baca Juga: Perusahaan Elektronik Jateng Buat Motor Listrik, Begini Tampilannya
Kerja sama Gojek dan Gogoro merupakan bagian upaya mengurangi dampak karbon. Gojek menargetkan mentransisikan armadanya ke kendaraan listrik sepenuhnya pada 2030.
Sebagai bagian dari ini, Gojek secara aktif mencari cara untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif, dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi hambatan adopsi bagi mitra pengemudi dan memastikan pengalaman konsumen yang optimal.